Bisnis.com, SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada April 2021 sebesar 107,87 atau turun 0,09 persen dibandingkan dengan NTP pada April 2021.
Kepala BPS Kalsel Moh Edy Mahmud menyatakan penurunan NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,20 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya turun sebesar 0,11 persen.
Dimana, indeks konsumsi rumah tangga turun 0,21 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik 0,12 persen.
Penurunan terbesar disumbang oleh subsektor tanaman hortikultura dan peternakan yang masing-masing terkoreksi 1,68 persen. NTP peternakan bahkan telah berada di bawah 100 yakni 99,38.
“Penurunan NTP peternakan terjadi karena turunnya indeks harga beberapa kelompok, seperti kelompok unggas turun 1,90 persen, dan kelompok hasil ternak turun 0,69 persen, sedangkan ternak besar naik 0,23 persen dan ternak kecil tidak terjadi perubahan,” dikutip dari berita resmi statistik, Senin (3/5/2021).
Selain peternakan, subsketor tanaman hortikultura turut menyumbang penurunan. BPS menyebutkan NTP subsektor tanaman hortikultura turun 1,68 persen secara bulanan.
“Penurunan NTP tanaman hortikultura disebabkan turunnya indeks harga komoditas pada kelompok sayur-sayuran sebesar 4,43 persen karena turunnya harga cabai rawit, tomat, terung, buncis, dan beberapa komoditas lainnya, sementara kelompok buah-buahan dan tanaman obat-obatan mengalami kenaikan,” lanjutnya.
Pergerakan NTP ini diikuti pula oleh kondisi Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). Pada April 2021, NTUP berada di angka 108,73 atau turun 0,31 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.