Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Ritel di Balikpapan Mulai Pulih, Begini Strateginya

Pemilik Maxi Swalayan menyatakan bisnisnya telah mengalami peningkatan penjualan sebesar 10 persen sampai dengan 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Pelaku usaha ritel di Balikpapan merasakan tren positif semenjak kondisi new normal pandemi Covid-19.

Pemilik Maxi Swalayan Sony Yuwono menyatakan bisnisnya telah mengalami peningkatan penjualan sebesar 10 persen sampai dengan 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

“Dengan kondisi new normal perlahan [industri] ritel mulai menanjak, [meskipun] belum seperti kondisi normal tapi sudah rebound sekitar 10-20 persen dan trafik pengunjung makin baik,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/6/2021).

Dia menambahkan, pihaknya meyakini prinsip ekonomi dan kesehatan saling berkaitan sehingga dengan adanya jumlah vaksinasi di balikpapan yang semakin bertambah dapat membuat zona penyebaran Covid-19 semakin baik.

“Semakin cepat vaksinasi dan hilang covid pasti akan naik [daya beli] tentu paralel itudan sebaliknya,” katanya.

Selain itu, pemilik 15 cabang swalayan ini juga menyoroti perubahan pola belanja di masyarakat. Menurutnya, salah satu strategi yang dia terapkan adalah harga yang murah dan bersaing serta hadir secara dekat di masyarakat.

“Strategi nya murah, kalau harga offline lebih murah kenapa harus online, ada ongkir lagi. [Contohnya] hari itu mau gula, hari itu juga bisa didapatkan, kalau online masih tunggu 2 sampai 3 hari,” terang Sony.

Dia menyebutkan bahwa di tengah kondisi saat ini tentu daya beli masyarakat bergantung sekali dengan pendapatan.

“Kelasnya berubah tapi kebutuhan tetap sama, kalau dulu membeli susu premium sekarang karena pendapatan berkurang menjadi susu mainstream, begitupula dengan beras. Mereka memilih yang mana paling murah, mana yang kantongnya terjangkau,” sebutnya.

Kendati demikian, dia menuturkan bahwa pihaknya juga menggunakan digital marketing yaitu bekerja sama dengan salah satu e-commerce untuk memasarkan produk mereka secara daring.

“Jadi online sedikit lebih mahal karena ada potongan dari aplikasi, tapi juga [terdapat layanan] bebas ongkir, sesuai ketentuan yang ada,” tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa untuk transaksi secara daring lebih kecil dibandingkan transaksi secara langsung dan masih didominasi oleh masyarakat lokal.

“Secara online pemesanan kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, beras, susu anak, diapers dan lain lain kebanyakan melayani warga Balikpapan tapi ada juga buyer dari Jakarta, ya tetap kita jual,” jelasnya.

Adapun, Sony mengungkapkan bahwa di bisnis consumer good, secara online tidak terlalu banyak mendapat pesanan dikarenakan faktor harga dan pilihan masyarakat.

“Jadi lebih ke offline, lagipula ibu-ibu beli nya macam-macam, [sehingga mereka] lebih baik [berbelanja] offline, tinggal pilih belanja kemudian bayar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper