Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Samarinda Targetkan 1.378 Unit Terjual Hingga Akhir 2021

Kepala Cabang Toyota Samarinda Tatuk Hendrasmono menyatakan saat ini pihaknya telah berhasil melakukan penjualan dengan capaian 650 unit kendaraan.
Kepala Cabang Toyota Samarinda Tatuk Hendrasmono saat membaca koran Bisnis Indonesia, di Graha Toyota Kota Samarinda, Kamis (10/6/2021).
Kepala Cabang Toyota Samarinda Tatuk Hendrasmono saat membaca koran Bisnis Indonesia, di Graha Toyota Kota Samarinda, Kamis (10/6/2021).

Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Toyota Samarinda menargetkan penjualan kendaraan sebanyak 1378 unit hingga akhir tahun 2021.

Kepala Cabang Toyota Samarinda Tatuk Hendrasmono menyatakan saat ini pihaknya telah berhasil melakukan penjualan dengan capaian 650 unit kendaraan.

"Pertengahan tahun ini kita sudah bisa closing di angka 600 lebih, kalau tahun lalu closenya 1.200 unit,” ujarnya, Senin (24/5/2021).

Tatuk memaparkan kendaraan yang paling laris berasal dari Toyota Rush, disusul Toyota Avanza, Toyota Fortuner, Toyota Inova dan Toyota Raize karena termasuk kendaraan yang mendapat subsidi PPnBM dari pemerintah.

Dia menambahkan, Toyota Rush dengan subsidi PPnBM 100% bisa mencapai potongan Rp19,8 juta, sehingga membuat orang ramai mengantre untuk memesan.

"Jadi untuk tipe-tipe yang mendapat PPnBM laku keras," katanya.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa pihaknya mulai pulih dari kondisi awal pandemi secara bertahap sebanyak 15 persen sampai dengan 20 persen.

"Kalau di awal pandemi 2020 kita mengalami penurunan hingga 60 persen," ungkapnya.

Selain itu, Tatuk menyebutkan pencapaian akhir tahun 2021 masih dapat dilakukan meskipun kondisi saat ini mengalami suplai yang macet akibat permintaan yang tinggi.

"[Apalagi] pemerintah memberikan subsidi, [sementara] pabrik belum siap, karena adanya Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Sparepart juga terkendala karena berasal dari negara luar," sebutnya.

Kendati demikian, Toyota Samarinda mengupayakan beberapa strategi diantaranya yaitu dengan tidak melakukan pengurangan karyawan. Dimana, hal tersebut dianggap sebagai strategi untuk mengantisipasi keadaan yang pulih sewaktu-waktu.

"Sehingga kami pulih lebih cepat dibandingkan yang lain," jelasnya.   

Adapun, perusahaan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar para pengunjung merasa aman saat bertransaksi secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper