Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Bank Indonesia (BI) mencatat rata-rata suku bunga perbankan di Provinsi Kalimantan Timur untuk ketiga jenis kredit berada di atas 10 persen.
Berdasarkan data Bank Indonesia Kaltim selisih suku bunga kredit perbankan Kaltim dibandingkan perbankan nasional berkisar antara 0,5 persen sampai dengan 4 persen, padahal BI7DRR hanya sebesar 3,5 persen.
Vice President Bank Mandiri Area Balikpapan Aksomo Widiasto menyatakan pihaknya secara bankwide sudah merespons penurunan suku bunga kredit tersebut.
"Untuk kredit KPR sendiri saat ini dipasarkan mulai 3,88 persen efektif p.a.," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).
Dia menambahkan, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah.
Menurutnya, SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko untuk masing-masing debitur atau kelompok debitur.
"Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK," katanya.
Baca Juga : OJK: Suku Bunga Kredit Masih Bisa Turun |
---|
Dari segmen SME (small medium entreprises/UKM), saat ini Bank Mandiri menetapkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk segmen kredit ritel di angka 8,25 persen per tahun dan kredit mikro di angka 11,25 persen per tahun.
Untuk segmen KPR, dia mengungkapkan bahwa penyaluran dilakukan ke semua segmen antara lain segmen middle-low class untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan middle-high class untuk perumahan komersial.
"Di segmen mikro, bunga sudah ditentukan sesuai suku bunga dari Kantor Pusat minimal 0.90 persen p.m. flat. Untuk debitur Top Up KUR dan debitur KUM baru 0.97 persen p.m. dan sudah di atur melalui surat edaran," ungkapnya.
Dia melanjutkan, segmen Mikro merupakan kredit yang disalurkan ke UMKM dan pegawai.
Adapun, Aksomo menjelaskan pihaknya fokus pada bidang-bidang usaha yang menjadi keunggulan dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kaltim sebagai penyaluran kredit produktif Kalimantan Timur seperti sektor pertambangan dan perkebunan.
"Selain itu, Bank Mandiri juga fokus pada sektor perdagangan dimana hal ini sejalan dengan upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN], salah satunya mendorong kegiatan ekonomi daerah pada sektor-sektor riil dan unggulan sebagai pengerak kegiatan ekonomi tersebut," pungkasnya.