Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan menyatakan beberapa hotel berupaya memanfaatkan situasi pandemi dengan menjadi tempat isolasi mandiri melalui kerjasama dengan pemerintah setempat.
Ketua PHRI Balikpapan Sahmal Ruhip menyatakan saat ini dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat mempengaruhi bisnis tersebut.
“Paling tidak meningkatkan okupansi, tapi [kondisi riil menjadi] privasi masing-masing owner hotel,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (6/7/2021).
Namun, kata Sahmal, hal tersebut berlaku sementara karena seiring berjalan nya waktu banyak pula pelaku usaha hotel yang kembali memposisikan diri seperti semula.
“Karena terlalu berisiko, banyak yang minta kembali normal,” terangnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mengimbau secara internal untuk dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar tidak menimbulkan penularan Covid-19.
“Setiap grup [perhotelan] saling mengingatkan agar menjaga protokol kesehatan dengan ketat kepada, supaya tidak terjadi risiko tinggi oleh karyawan,” jelasnya.
Adapun, dia mengungkapkan bahwa (PPKM) semakin memperparah kondisi usaha. “Masing-masing hotel merasakan dampak PPKM, ini sangat mengganggu ekonomi kita,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kaltim mencapai 46,77 persen selama Mei 2021. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,66 poin dibandingkan April lalu, dimana rata-rata tamu yang menginap mencapai 1,58 hari.