Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) tumbuh sebesar 5,76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), setelah pada kuartal sebelumnya terkontraksi sebesar 2,96 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) Tutuk SH Cahyono menyatakan ekonomi Kaltim kembali menunjukkan perbaikan dengan tumbuh positif pada kuartal II/2021, pasca kontraksi yang dialami pada triwulan-triwulan sebelumnya.
“Adapun pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat tumbuh 7,07 persen (yoy),” ujarnya dalam rilis kepada media, Kamis (5/8/2021).
Dia menambahkan, perbaikan kinerja ekonomi Kaltim dikarenakan membaiknya kinerja pada hampir seluruh lapangan usaha.
Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal II/2021 paling besar terjadi pada industri pengolahan yang terdongkrak sebesar 8,48 persen (yoy), dimana hal tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,98 persen (yoy).
Perbaikan kinerja lapangan usaha industri pengolahan, kata Tutuk, didorong oleh kinerja industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan pupuk yang mengalami peningkatan serta base effect industri pengilangan minyak di Balikpapan yang sempat terhenti pada kuartal II/2020.
Dari LU utama Kaltim yaitu lapangan usaha pertambangan juga mengalami perbaikan kinerja dengan pertumbuhan sebesar 5,58 persen (yoy) seiring dengan masih tingginya harga batu bara global akibat meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang di tengah cuaca yang lebih kondusif dibandingkan kuartal I/2021.
Sementara itu, lapangan usaha pertanian dan perdagangan juga tercatat tumbuh positif masing-masing sebesar 0,37 persen (yoy) dan 5,29 persen (yoy).
Hal tersebut diakibatkan adanya peningkatan permintaan komoditas pertanian di tengah harga komoditas pertanian seperti Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang mencapai level tinggi.
Adapun, Tutuk menuturkan mobilitas masyarakat Kaltim juga mengalami peningkatan pada kuartal II/2021 di tengah momen HBKN Ramadan dan Idulfitri.
“Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Kaltim telah menunjukkan titik baliknya dengan mencatatkan pertumbuhan yang positif pasca kontraksi ekonomi yang terjadi selama empat triwulan sebelumnya akibat dampak dari pandemi COVID-19,” pungkasnya.
