Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kaltim meyakini investasi terhadap industri pengolahan sawit di Kaltim akan tumbuh pesat seiring rencana masuknya salah satu perusahaan sawit ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK).
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Kaltim Alexander Soemarno menyatakan investor tersebut secara serius menyatakan diri akan menjalankan industri pengolahan sawit di KEK MBTK.
“Itu PT Palma Serasih mau bikin industri [pengolahan sawit]. Yang pertama mereka mau bikin bulking system model seperti fasilitas penampungan CPO di pelabuhan dan lanjutannya mau bikin refinery,” ujarnya, Rabu (25/8/2021).
Alex menyebutkan, ada beberapa kendala administratif yang perlu dibereskan, mengingat stakeholder yang ada saat ini berasal dari Pemprov Kaltim, Pemkab Kutai Timur dan beberapa perusahaan lain yang memiliki saham di MBTK.
“Itu mungkin harus sepakat dulu karena sampai sekarang terhalang sebenarnya di situ. Kalau untuk perizinannya sebenarnya dari MBTK-nya sudah oke,” sebutnya.
Menurutnya, sebagai kawasan ekonomi khusus, MBTK dapat menarik investor melalui berbagai kemudahan investasi yang ditawarkan. “Itu kan KEK jadi ada kekhasan seperti izin amdal dan IMB, melalui KLIK,” terangnya.
Dia meyakini ke depan semua produk turunan dari CPO akan dihasilkan melalui perusahaan tersebut, karena bahan baku yang sudah tersedia. “Contoh, ya bikin pabrik margarin, mentega, butter, bahan kue, dan sebagainya,” katanya.
Adapun, dia berharap inisiasi tersebut di KEK MBTK akan membuka khasanah baru industri pengolahan kelapa sawit kalau memang palma serasi.
“Kalau mulai operasi saya yakin yang lain akan mengikuti [mengolah produk turunan dari sawit]. Mungkin bicaranya secara bisnis ke bisnis ya dengan PT Palma Serasi, tapi saya yakin, bukan hanya jadi satu, bahkan banyak klaster,” pungkasnya.