Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Kalangan pelaku usaha menyambut positif kehadiran Tol Balikpapan-Samarinda pasca diresmikan Presiden Joko Widodo untuk Seksi I dan Seksi V akan semakin mengakselerasi roda ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Kaltim Faisal Tola menyatakan hal tersebut akan semakin mempercepat jalur logistik dan berpengaruh pada waktu tempuh dan biaya.
“Pembiayaan logistik melalui tol akan lebih murah kalau dihitung-hitung daripada menggunakan jalan konvensional di Kaltim. Meskipun beda Rp5.000, tapi keuntungan bagi penjual bisa dua sampai tiga kali lipat,” ujarnya, Minggu (29/8/2021).
Dengan adanya tol Balikpapan-Samarinda, dia mengharapkan agar konektivitas jalur logistik antar kota yang memiliki padat penduduk dapat segera dimaksimalkan perannya.
Sekretaris Perusahaan PT Transkon Jaya Tbk menyebutkan jalur tol ini memberikan dampak positif bagi perseroan, diantaranya yaitu mempercepat pengiriman suku cadang, oli, dan ban dari kantor pusat Balikpapan ke seputar wilayah kerja di Kalimantan Timur.
Kemudian, mempercepat pengiriman unit baru ke lokasi lokasi operasional perusahaan yang ada di Sangatta, Kota Bontang dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Tutuk SH Cahyono menyampaikan bahwa dengan mobilitas yang semakin baik tentu ada peningkatan efisiensi dan daya saing. Namun, terkait mobilitas barang, perlu dilihat, sejauh mana angkutan barang mau menggunakan tol.
“Kalau biaya tol lebih murah dibandingkan non tol dan mereka lebih suka pakai tol karena lebih efisien, tentu dampak ekonominya akan optimal,” jelasnya.
Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), Jinto Sirait menyatakan bahwa Ruas Tol Balikpapan-Samarinda Seksi Balikpapan-Samboja akan dioperasikan tanpa tarif selama dua minggu, pasca peresmian.
“Meskipun Seksi 1 dan Seksi 5 dioperasikan dengan tarif nol rupiah, jika pengguna jalan melakukan perjalanan menerus menuju Samarinda melalui GT (Gerbang Tol) Palaran maka akan tetap dikenakan tarif senilai tarif Seksi 2, 3 dan 4 yang telah lebih dulu beroperasi dan bertarif pada Juni 2020,” katanya.
Sebagai simulasi, kata Jinto, pengguna jalan dengan kendaraan golongan 1 yang masuk di GT Manggar maupun di GT Karang Joang akan membayar tarif senilai Rp 75.500 (arah Simpang Pasir) atau senilai Rp 83.500 (arah Mahkota 2) di exit GT Palaran, dimana mekanisme ini juga berlaku untuk arah sebaliknya.
Jinto menjelaskan, pengguna jalan tidak akan dikenakan tarif apabila melakukan perjalanan dari GT Manggar menuju GT Samboja dan sebaliknya.
Dengan dioperasikannya dua seksi ini dengan tarif nol rupiah selama masa sosialisasi, Jinto berharap keberadaan Ruas Tol Balikpapan-Samarinda Seksi Balikpapan-Samboja ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan tetap mematuhi peraturan dan rambu-rambu yang berlaku.
Sebagai bentuk sosialisasi PT JBS kepada masyarakat, walaupun dikenakan tarif nol rupiah, Jinto mengingatkan agar pengguna jalan tetap menyiapkan uang elektronik sebelum memasuki gerbang tol.
