Bisnis.com, SAMARINDA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur menyebutkan syarat masuk mal di Kaltim tidak menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur Aries Adriyanto menyatakan bahwa syarat menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika memasuki mal tidak diterapkan di Kaltim, mengingat capaian vaksinasi belum merata
“Tapi dari kami Manajemen pengelola mal yang ada di Kalimantan Timur, sudah semua kita daftarkan untuk mendapatkan barcode scanning pada saat pengunjung mau masuk ke mal kita,” ujarnya dalam Focus Group Discussion Menghidupkan Ekonomi UKM Saat Pelaksanaan PPKM secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Dia menambahkan, khususnya di Plaza Balikpapan sudah mendapatkan sebelas barcode untuk sebelas pintu masuk yang ada, dimana nantinya tersebut akan terdeteksi oleh Kemenkes.
Kendati demikian, dia menyebutkan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat dijalankan kepada setiap pengunjung yang ingin memasuki pusat perbelanjaan.
Di sisi lain, pertumbuhan UMKM sebagai pemilik tenant mal meningkat cukup signifikan, terbukti dengan antrean tenant yang masuk, mencapai 46 UMKM sepanjang semester II/2021 dengan 18 unit yang sudah eksisting.
Baca Juga
“Kemudian volume pengunjung sebesar 50 persen dari kapasitas juga sudah kita jalankan semua. Semua restoran FnB sudah mengurangi meja dan kursinya hanya 50 persen yang disiapkan,” sebutnya.
Selanjutnya, pelaksanaan pengunjung dapat beraktivitas di luar ruangan dengan disediakan tenant-tenang UMKM disekitar area.
Terkait cakupan tenant di mal Plaza Balikpapan, Aries mengungkapkan bahwa akan ada lima unit tenant yang masuk, dimana dua diantaranya merupakan brand nasional dan internasional.
Selain itu, dia menuturkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan space dengan luasan tertentu untuk menampung UMKM yang ingin bergabung.
“Jadi sampai akhir tahun kita ada peningkatan, tapi belum besar. Karena rata-rata yang volume besar itu mereka poin targetnya adalah momen di Ramadan danLebaran,” tuturnya.
Adapun, Pemerintah Kota Balikpapan menyebutkan bahwa pertumbuhan jumlah UMKM di tengah pandemi menjadi contoh berkembangnya usaha dengan salah satunya dibantu oleh bantuan keuangan dari pemerintah.
bahwa syarat menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika memasuki mal tidak diterapkan di Kaltim, mengingat capaian vaksinasi belum merata
“Tapi dari kami Manajemen pengelola mal yang ada di Kalimantan Timur, sudah semua kita daftarkan untuk mendapatkan barcode scanning pada saat pengunjung mau masuk ke mal kita,” katanya.
Khusus di plaza Balikpapan, sudah mendapatkan sebelas barcode untuk sebelas pintu masuk yang ada, dimana nantinya tersebut akan terdeteksi oleh Kemenkes.
Di sisi lain, pertumbuhan UMKM sebagai pemilik tenant mal meningkat cukup signifikan, terbukti dengan antrean tenant yang masuk, mencapai 46 UMKM sepanjang semester II/2021 dengan 18 unit yang sudah eksisting.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua