Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berupaya memacu hasil tangkapan ikan dengan membuka akses perikanan kawasan pesisir dan tertinggal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim Riza Indra Riadi menyatakan hal tersebut diwujudkan melalui UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kenyamukan, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur dengan target pembangunan enam pangkalan pendaratan ikan (PPI).
"PPI Kenyamukan ini sama dengan PPI lainnya. Dilengkapi kantor pelayanan, pabrik es, cold storage, pangkalan BBM atau stasiun penyaluran BBM subsidi nelayan," ujarnya, Senin (27/12/2021).
Dia melanjutkan, gedung dengan ukuran 10 x 12 meter persegi dibangun dengan APBD Kaltim 2021 senilai Rp1 miliar.
Riza mengungkapkan, PPI tersebut akan dimanfaatkan untuk pusat pelayanan perikanan, berupa pelayanan perijinan ikan, pelayanan penerbitan surat layak operasi (SLO), surat persetujuan berlayar (SPB) dan pelayanan lainnya berkaitan usaha perikanan.
"Produksi ikan tangkap kita kisaran 3 ton, memang masih rendah. Tapi, kita terus pacu, semoga keberadaan kantor pelayanan ini, berdampak peningkatan produksi ikan di Sangatta," harapnya.
Di sisi lain, Riza menuturkan bahwa, pihaknya juga berupaya meningkatkan produksi ikan endemik lokal dengan bantuan berupa Benih Ikan Pepuyu kurang lebih 20.000 ekor Tahun Anggaran 2021 kepada Kelompok Pembudidaya Perikanan di Desa Pela.
"Semoga program ini akan menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat melalui potensi Ikan Air Tawar di Benua Etam dan ini bagian dari perhatian Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi kepada nelayan," pungkasnya.