Bisnis.com, BALIKPAPAN—PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), PT Pertamina EP Tarakan dan Bunyu Field (PEP Tarakan dan Bunyu Field) yang sejak April 2021 tergabung dalam Pertamina Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan Zona 10 di bawah naungan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berhasil mempercepat reaktivasi Sapi Gas Handling Surface Facility (GHFS) di wilayah kerja Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU), Samboja, Kalimantan Timur.
Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim menjelaskan bahwa semua fungsi telah berkolaborasi dalam mengantisipasi dan mendisain program reaktivasi GHSF Sapi ini dengan baik.
”Kegiatan ini merupakan implementasi borderless antar anak perusahaan PHI, yang sudah terprogram dengan baik, hingga kegiatan pemboran tetap terjaga baik dari aspek safety dan operations, juga membuka kesempatan inovasi untuk efisiensi yang tepat,” kata Chalid dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (29/12/2021).
Sementara itu, General Manager Zona 10 Raam Krisna memaparkan bahwa reaktivasi Sapi GHSF telah membuka peluang untuk dilaksanakannya operasi lintas batas dengan anak perusahaan Pertamina lainnya, di mana data dari hasl pengeboran tersebut dapat menjadi referensi untuk border area Sapi-South Handil. Menurutnya, kolaborasi yang solid antar anak perusahaan Pertamina dapat dilakukan dalam pemanfaatan material ex-terminasi di proyek Sapi ini.
Raam menambahkan kegiatan tajak menjadi lebih cepat 1,5 tahun dari rencana awal yang dimulakan pada kuartal II/2023. Percepatan ini telah menambah sumur yang dikelola PHKT dari 3 menjadi 7 sumur. Hal ini akan membuat kapasitas produksi secara total menjadi 8 MMSCFD yang kemudian akan mencapai puncaknya di angka 30 MMSCFD.
Selain itu, lanjut Raam, produksi PEP Bunyu Field berhasil diakselerasi dengan target 3 sumur masing-masing menghasilkan 300-350 BOPD. Saat ini, 2 sumur telah selesai yakni sumur B-217 dan BN-57, harapannya satu yang saat ini sedang proses drilling dapat segera memberikan kontribusi produksinya juga.
“Proses akselerasi terwujud dengan komitmen dan kerja sama yang besar baik dari internal ataupun pemangku kepentingan lain dalam hal ini dengan berkolaborasi dengan SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi, sejak persiapan seperti pengadaan material dan peralatan, persetujuan AFE, ataupun persiapan lokasi,” jelas Krisna.