Bisnis.com, SAMARINDA –- Pertamina melalui Refinery Unit (RU) Balikpapan dapat berproduksi sebesar 260.000 barrel per hari.
Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyatakan Kilang Unit Balikpapan saat ini menjadi kilang terbesar nomor 2 yang dimiliki Pertamina.
Dia menambahkan, hasil produksi dari kilang ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi BBM di Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur. Selain itu, ada juga yang dikirim ke Surabaya, Bali dan Nusa Tenggara.
"Komitmen untuk memproduksi BBM merupakan salah satu tanggung jawab Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan untuk mendukung ketahanan energi di Indonesia," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (20/2/2022).
"Selama tahun 2021, kita memang masih mengalami pandemi Covid-19. Namun, kegiatan operasional Kilang Unit Balikpapan tetap beroperasi agar dapat memproduksi BBM dan juga produk non BBM," ungkapnya.
Selanjutnya, upaya-upaya untuk mempertahankan kehandalan kilang agar dapat beroperasi dengan baik juga tetap dilaksanakan.
Untuk semakin meningkatkan kualitas produk BBM dan Non BBMnya, saat ini sedang dilakukan peningkatan kapasitas kilang. Nantinya,Chandra berharap kapasitas produksi Kilang di Balikpapan akan meningkat menjadi 360.000 barrel per hari.
"Kilang Pertamina tentunya terus berbenah dan berinovasi agar ketahanan energi dalam hal kebutuhan energi khususnya BBM di masa depan terus dapat terjaga. Dengan demikian Pertamina terus dapat meng-energize bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kilang Unit Pertama di Balikpapan dibangun tahun 1922, tetapi mengalami kerusakan akibat perang dunia II, dan beroperasi kembali di tahun 1950. Setelah membeli unit ini tahun 1966 dari Shell, Pertamina melakukan peningkatan kapasitas Unit ini pada tahun 1995 dan beroperasi tahun 1997.
Sebelumnya pada tahun 1980, Pertamina juga membangun unit ke 2 dan beroperasi 4 tahun kemudian yaitu pada tahun 1984.
.jpg?w=300&h=221)
