Bisnis.com, SAMARINDA –- Kalimantan Timur mencatatkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang mencapai 60,78 persen selama Januari 2022.
Hal tersebut mengindikasikan dari seluruh jumlah kamar hotel berbintang di Kalimantan Timur rata-rata yang terjual atau terpakai adalah sebesar 60,78 persen dari seluruh kamar yang tersedia.
Menurut data Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim), angka tersebut mengalami penurunan sebesar 1,84 poin dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 62,62 persen menjadi 60,78 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kaltim Wembri Suska menyatakan TPK pada Januari 2022 mengalami peningkatan sebanyak 17,80 poin secara tahunan (year-on-year) yaitu dari 42,98 persen pada Januari 2021 menjadi 62,62 persen di Januari 2022.
"Jika dilihat menurut klasifikasinya, pada bulan Januari 2022 hotel berbintang 3 mengalami raihan TPK tertinggi yaitu mencapai 67,44 persen," ujarnya yang dikutip, Selasa (1/3/2022).
Selain hotel bintang 3, TPK tertinggi diikuti pula oleh hotel bintang 5 sebesar 62,99 persen, hotel bintang 4 sebesar 59,54 persen dan hotel bintang 1 yaitu sebesar 45,85 persen.
"TPK terendah terjadi pada hotel berbintang 1 yaitu hanya 45,75 persen," terangnya.
Selanjutnya, Wembri menambahkan rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang di Kaltim meningkat 0,24 persen sepanjang Januari 2022 dari bulan sebelumnya secara umum .
Rata-rata lama menginap tamu mancanegara mengalami peningkatan sebesar 0,27 hari dan juga tamu nusantara yang meningkat sebesar 0,25 hari pada bulan Januari 2022 jika dibandingkan Desember 2021.
Di sisi lain, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Januari 2022 mengalami penurunan 4,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau sebanyak 150.287 orang.
“Jumlah penumpang domestik terbesar melalui SAMS Sepinggan – Balikpapan, yaitu mencapai 112.901 orang atau 75,12 persen dari total penumpang domestik, diikuti APT Pranoto – Samarinda 28.016 orang atau 18,64 persen,” jelas Wembri.
Adapun, penumpang angkutan laut dalam negeri pada Januari 2020 juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 18.046 orang menjadi atau turun 22,53 persen.