Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Sektor Manufaktur di Kaltim Masih Loyo

Investasi manufaktur di Kaltim masih tertinggal apabila dibandingkan investasi di daerah lainnya.
Alat berat memindahkan batu bara ke dump truck di tambang batubara yang dioperasikan oleh PT Khotai Makmur Insan Abadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021)./Bloomberg-Dimas Ardian
Alat berat memindahkan batu bara ke dump truck di tambang batubara yang dioperasikan oleh PT Khotai Makmur Insan Abadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menilai geliat investasi di sektor manufaktur belum optimal.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim Riawati menyatakan investasi manufaktur di Kaltim masih tertinggal apabila dibandingkan investasi di daerah lainnya.

“Manufaktur coba diliat, tenaga kerja kita kurang, bahan baku juga kita susah, masih ketinggalan jauh,” ujarnya kepada awak media, Rabu (8/6/2022).

Oleh karena itu, dia mengungkapkan pihaknya akan mendorong peluang investasi di sektor industri manufaktur dengan menyelaraskan antara skala yang kecil dengan skala yang besar.

“Ibarat mancing kalo gede-gede semua masyarakat belum tentu ikut. Kita tidak bisa jalan sendiri,” ungkapnya.

Menurut data DPMPTSP Kaltim, terjadi tren penurunan kontribusi industri manufaktur pada periode 2016-2020, yaitu dari 20,51 persen pada 2016 menjadi 17,77 pada 2019 dan naik 18,9 persen pada 2020.

Di sisi lain, Ria mengatakan optimistis target investasi di Kaltim tahun 2022 yaitu sebesar Rp54 triliun dapat tercapai.

Dibandingkan tahun 2021, realisasi investasi di Kaltim sebesar 41,18 triliun dengan rincian, yaitu PMDN sebesar Rp30,3 triliun atau 73,58 persen dan PMA sebesar 10,88 triliun atau sebesar 46,42 persen.

Sementara itu, Kasubdit Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Kementerian Investasi Yanti Kumalandari menyatakan investasi di Kaltim memang di dominasi gas batu bara dan sawit.

Namun demikian, dia menilai bahwa industri tersebut perlu untuk dioptimalkan dalam hal pengolahannya, sehingga geliat industri manufaktur dapat berkembang di Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler