Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi Uang Elektronik (UE) di Provinsi Kalimantan Timur tumbuh 43,47% (year-on-year/yoy) secara tahunan pada kuartal I/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Ricky P Gozali menyatakan baik secara nominal maupun secara volume, transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) mengalami peningkatan yang cenderung signifikan baik kartu kredit maupun ATM.
“Disertai volume transaksi UE yang turut tumbuh positif 47,70 persen (yoy),” ujarnya, Jum’at (17/6/2022).
Di sisi lain, Ricky mengungkapkan bahwa transaksi e-commerce masih mengalami kontraksi sebesar 3,41 persen (yoy).
“Namun membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan kontraksi sebesar 15,47 persen (yoy),” ungkapnya.
Selanjutnya, Ricky ,menjelaskan transaksi sistem pembayaran non tunai di Kalimantan Timur tumbuh 5,85 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau mengalami perbaikan yang sejalan dengan tren positif pertumbuhan ekonomi Kaltim.
“Mengalami perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi 0,52 persen (yoy),” jelasnya.
Dia menambahkan, transaksi non tunai Real Time Gross Settlement (RTGS) secara nominal juga tumbuh positif sebesar 5,98 persen (yoy) setelah terkontraksi 4,09 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.
Kendati demikian, transaksi RTGS secara volume melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 20,12 persen (yoy) dengan hanya mencatatkan angka 13,62 persen (yoy) pada kuartal ini.
Tak berbeda jauh, transaksi nontunai Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) juga melambat secara nominal dengan tercatat 5,45 persen (yoy), setelah sebelumnya mencapai 9,88 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.
“Jika dilihat secara volume, transaksi SKNBI di Kaltim tumbuh 2,78 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 1,73 persen (yoy),” pungkasnya.