Bisnis.com, BALIKPAPAN — Penyaluran kredit ke sektor perdagangan di Provinsi Kalimantan Timur berada pada tren penurunan.
Bank Indonesia Kaltim mencatat kredit sektor perdagangan kembali menyusut sebesar 3,08 persen (yoy) pada kuartal I/2022 setelah pada kuartal sebelumnya terkontraksi 1,48 persen secara tahunan (yoy).
“Lebih lanjut, penyaluran kredit positif tersebut diiringi oleh peningkatan risiko kredit,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky P Gozali, Rabu (27/7/2022).
Dia melanjutkan, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) lapangan usaha perdagangan besar dan eceran mencapai 7,10 persen atau meningkat sebesar 6,76 persen dari kuartal sebelumnya.
Selain itu, kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran pada kuartal I/2022 juga mengalami sedikit perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya.
Ricky memaparkan laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran melambat 4,45 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,80 persen (yoy).
Baca Juga
Dia menjelaskan hal itu juga tercermin dari hasil SPE yang memperlihatkan perlambatan pertumbuhan dari beberapa komponen Indeks Penjualan Eceran (IPE).
“Berdasarkan komponen utamanya, perlambatan tersebut bersumber dari menurunnya kinerja sub komponen kendaraan serta bahan bakar kendaraan bermotor dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” jelasnya
Adapun, dia menuturkan bahwa sub sektor makanan, minuman, dan tembakau mengalami perbaikan, meski masih mengalami kontraksi yang relatif dalam.