Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meminta dukungan pemerintah pusat untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto menyatakan pihaknya berharap dukungan kementerian untuk infrastruktur, khususnya akses menuju destinasi kepariwisataan.
“Apalagi Berau merupakan kabupaten perbatasan dan memiliki pulau-pulau terluar," ujarnya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Jum’at (29/7/2022).
Dia menambahkan, semestinya Berau dengan keunggulan wisata pantai dan bawah lautnya didukung dengan infrastruktur dan sarana penunjang kepariwisataan lainnya.
“Sayangnya, wisata Berau hingga saat ini belum menjadi prioritas nasional,” terangnya.
Selain itu, dia menjelaskan juga meminta seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi untuk meningkatkan investasi pengembangan pariwisata di Kabupaten Berau.
Melalui Regional Investment Forum (RIF) dan Mini Exhibition yang digelar di Grand Nusa Penida Room, Bali, Pemprov Kaltim memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha di Bali terkait potensi pariwisata di Kalimantan Timur, khususnya Berau.
Puguh mengatakan, para pengusaha Bali dapat mendesain paket-paket wisata yang menarik bagi para pelancong domestik maupun mancanegara di Berau dengan berbagai keunggulan pariwisata yang dimiliki.
"Kita juga undang beberapa negara yang sudah berinvestasi di Bali agar bisa meneruskan investasi mereka ke Kaltim," sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan forum tersebut dapat menjadi ajang promosi bahwa Kaltim sesungguhnya memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dari Bali.
Dia mencontohkan, destinasi wisata Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki dan Kaniungan memiliki potensi wisata pantai dan wisata bawah laut (diving) yang dinilai jauh lebih baik dari Bali.
"Satu-satunya di dunia yang namanya ikan barakuda bisa membentuk konfigurasi ketika orang menyelam. Hanya ada di Derawan dan Maratua," katanya.
Adapun, dia berharap para pengusaha di Bali tidak ragu untuk berinvestasi di Kaltim, apalagi saat ini dua kabupaten di Kaltim statusnya telah ditetapkan sebagai ibu kota negara yang baru.
Sebagai informasi, forum ini turut mengundang beberapa Konsulat Jenderal, seperti Jepang, China dan Jerman, serta beberapa negara yang akan berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara dan para pengusaha bidang kepariwisataan di Bali.