Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

ALFI Balikpapan Usul Tak Ada Lagi Gudang Barang Dalam Kota

Pembenahan tata kelola transportasi Balikpapan dilakukan, pelaku logistik berharap tak ada lagi gudang barang di dalam kota terkait penataan ini.
M. Mutawallie Syarawie
M. Mutawallie Syarawie - Bisnis.com 27 Agustus 2022  |  18:35 WIB
ALFI Balikpapan Usul Tak Ada Lagi Gudang Barang Dalam Kota
Aktivitas pekerja di Warehouse JD.ID Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics Forwarders Association (ALFI/ILFA) Kota Balikpapan mengusulkan agar lokasi gudang tidak berada lagi di dalam kota.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) ALFI/ILFA Balikpapan Firman Tola menyatakan hal itu terkait pembenahan tata kelola transportasi Balikpapan.

"Usulan kepada pemerintah kota, IMB pergudangan dalam kota jangan diterbitkan. Kalau pemilik barang masih dalam kota pasti truk masuk dalam kota,"  ujarnya dikutip, Sabtu (26/8/2022).

Dia menambahkan, sebaiknya pemerintah tidak lagi menerbitkan izin baru, atau izin yang sudah ada digeser lokasinya ke luar kota. "Jadi dalam kota cuma butuh truk kecil yang nggak butuh jalan malam,"  katanya.

Selama ini, Firman menyebutkan sinergisitas dengan Dishub Balikpapan terjalin dengan baik dan sudah pihaknya mematuhi segala peraturan yang ada.

Terlepas dari pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), distribusi barang di Kota Balikpapan memang menjadi sorotan di tengah padatnya kota dan manajemen transportasi yang ada saat ini.

Dengan adanya IKN, Pemkot Balikpapan diharapkan bisa mendukung iklim usaha logistik terutama dalam ketersediaan energi.

 "Jangan sampai pembangunan proyek IKN dalam kota, tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan bakar yang cukup,"  katanya.

Selain itu,  Firman mengungkapkan bahwa jumlah antara SPBU dengan truk pengangkut logistik yang tidak sebanding juga menjadi kendala para pengusaha.

Dia turut mengusulkan agar jumlah SPBU yang melayani solar subsidi ditambah, yaitu di KM13 dan KM9 untuk mengurai kemacetan.

"Kalau bisa khusus solar di pelabuhan, itu mantap betul. Karena pemerintah kan mau  yang tepat subsidi, khususnya yang mengangkut sembilan bahan pokok,"  terangnya.

Adapun,  dia menuturkan bahwa asosiasi yang beranggotakan 98 perusahaan terdaftar ini akan terus menambah armada dengan target 300 unit hingga akhir 2022 dari total 900 unit yang sudah ada.

"Apalagi ada investor dari luar yang tertarik [hingga]  membawa kendaraannya ke Balikpapan, bisa ratusan mobil masuk," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ibukota balikpapan kaltim logistik pergudangan
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top