Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Tata Kota: IKN Pindah, Perlu Kajian Tentang Manajemen Transportasi di Balikpapan

Kota Balikpapan yang diproyeksi sebagai kota penyangga perlu memiliki transportasi yang dapat mengimbangi IKN nantinya.
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Antara
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Urgensi penyiapan manajemen transportasi yang baik di Kota Balikpapan perlu diperhatikan para pemangku kepentingan guna menghadapi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Sebagai kota yang bertetangga dengan Kabupaten Penajam Paser Utara yang sebagian wilayahnya masuk menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), tentu saja Kota Balikpapan yang diproyeksi sebagai kota penyangga perlu memiliki transportasi yang dapat mengimbangi IKN nantinya.

Direktur Pusat Studi Perkotaan Planosentris Farid Nurrahman menyatakan wilayah yang menjadi penyangga IKN pasti mengakibatkan lonjakan penduduk, sehingga akan terjadi hambatan samping yang luar biasa di setiap ruas jalan Balikpapan.

“Pertama, yang diperlukan sebaiknya kita melakukan kajian-kajian rekayasa lalu lintas yang digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan jalan di kota Balikpapan ini selama 5 tahun terakhir sampai 5 tahun mendatang,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (28/8/2022).

Jika dirinci, apakah kebutuhan jalan yang digunakan satu jalur (one way) atau berapa lama lampu merah dalam menghilangkan hambatan terkait kecepatan arus di setiap titiknya.

“Sampai mana jalan layang yang diperlukan, apakah perlu underpass, itu semua diawali dengan kajian rekayasa lalu lintas,” terang Farid.

Kedua, perlu perbaikan transportasi publik yang lebih modern dan tidak hanya mengandalkan angkutan kota, ojek online dan lainnya. Dia mengungkapkan bahwa salah satu indikator kota modern adalah masyarakat menengah ke atasnya menggunakan transportasi publik .

“Berarti kan membutuhkan transportasi publik yang nyaman, nah untuk itu apa yang sesuai dengan kontur Balikpapan?  Apakah dalam bentuk busway atau dalam bentuk trem seperti kota-kota kecil di Eropa dan sekitarnya yang  jumlah penduduknya hampir sama dengan Balikpapan,” ungkapnya.

Ketiga, pemerintah bisa mendorong masyarakat untuk menggunakan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, misalnya memberikan insentif kepada mereka yang menggunakan mobil listrik sebagai upaya timbal balik ke masyarakat.

Kalau ada kajian-kajian tadi bisa menjadi dasar untuk dikomunikasikan ke pusat sebagai salah satu bentuk keseriusan. Bukan hanya memindahkan masalah saja tapi sudah ada antisipasi terkait penyelesaian masalah tadi,” jelas Farid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper