Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) berupaya menurunkan inflasi dengan operasi pasar.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyatakan tengah melakukan langkah-langkah operasi pasar termasuk pasar penyeimbang dan pasar murah.
"Kita akan pantau per hari, per minggu, per dua minggu sampai satu bulan ke depan apakah inflasi di Kalteng ini bisa diturunkan segera," ujarnya yang dikutip, Selasa (6/9/2022).
Sugianto menyebutkan, di dalam pasar penyeimbang telah disediakan sebanyak 100.000 paket sembako yang dijual dengan harga Rp50.000 per paket. “Sedangkan nilai aslinya Rp100.000 per paket," sebutnya.
Dia meminta satuan tugas (Satgas) pangan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera turun dan menindak tegas pedagang yang melakukan penimbunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kalteng mengalami inflasi sebesar 6,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Agustus 2022.
Di sisi lain, gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit juga mengalami deflasi pada Agustus 2022 yang terjadi akibat penurunan indeks kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,52 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,40 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Agustus 2022 diantaranya yaitu, cabai rawit, tomat, minyak goreng, angkutan udara, bioskop, ikan tongkol/ambuambu, daging babi, kacang panjang, ikan gabus, dan emas perhiasan.
Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi a.l beras, bahan bakar rumah tangga, sekolah menengah pertama, pelumas/oli mesin, solar, tarif listrik, sewa rumah, semen, makanan ringan/snack, dan teh siap saji.