Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur menetapkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode I September 2022 menjadi Rp2.049,53 per kilogram.
Harga TBS ini mengalami peningkatan sebesar 25,87 persen dari Rp1.628,21 dibandingkan bulan lalu dan naik 5,59 persen yaitu senilai Rp1.940,85 pada periode sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, Disbun Kaltim menetapkan harga TBS dua kali dalam sebulan berdasarkan hasil Rapat Bersama Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim yang dinilai dapat lebih sesuai dengan harga CPO (Crude Palm Oil) dunia yang mengalami perubahan setiap harinya.
Jika dirinci, harga TBS sawit periode I September 2022 untuk umur tiga tahun adalah Rp1.907,09; umur empat tahun Rp1.930,26; umur lima tahun Rp1.939,19; umur enam tahun Rp1.959,41 dan umur tujuh tahun Rp1.970,79.
Kemudian, umur tanaman delapan tahun senilai Rp1.985,92; umur sembilan tahun Rp2.025,55; dan umur sepuluh hingga dua puluh lima tahun Rp2.049,53.
Sementara itu, harga CPO tertimbang dikenakan harga Rp9.908,43. Adapun, harga kernel (inti sawit) rerata tertimbang yang sama sebesar Rp5.044,45.
“Iya itu seiring dengan membaiknya harga jual CPO di pasaran,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, Senin (19/9/2022).
Sebelumnya, dia mengungkapkan bahwa pemerintah sudah berupaya untuk menaikkan harga Tandan Buah Segar (TBS) dengan prinsip memperbaiki arus keluar masuk TBS dan CPO. “Seperti kebijakan mempercepat ekspor (program flush out), menaikkan angka koefisien DMO dan persetujuan ekspor,” ungkapnya.
Adapun, dia berharap pembebasan tarif pungutan ekspor dapat mendorong penyerapan TBS petani oleh pabrik kelapa sawit (PKS) diwilayahnya.
Merujuk data Council of Palm Oil Production Countries (CPOPC), pada 1 September 2022 harga CPO terpantau di harga US$1.645,73/metrik ton. Sedangkan, harga turun menuju US$1.635,82/metrik ton pada 13 September 2022.
Selanjutnya, penurunan juga terjadi pada harga CPO FOB Malaysia dari US$1.039 per MT menjadi US$965 per MT diikuti CPO FOB Indonesia yang juga turun dari level US$844,23 ke US$830,74/MT.
Di sisi lain, Indonesia berhasil mengirimkan CPO ke berbagai negara tujuan dengan volume 2,16 juta ton sementara pada Agustus mencapai 3,6 juta ton, naik 1,44 juta ton dari Juli. BPS mencatat pada Juli 2022