Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Kaltim Diversifikasi Pengembangan Amonium Nitrat Lewat Anak Usaha, Target Rampung 2023

Pembangunan pabrik ammonium nitrat PT KAN ditargetkan rampung pada 2022 dengan kapasitas 75 metrik ton per tahun yang berlokasi di KIE.
Pabrik Pupuk Kaltim 5./JIBI-Istimewa
Pabrik Pupuk Kaltim 5./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– PT Pupuk Kaltim (PKT) menargetkan anak usahanya, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), mulai beroperasi pada kuartal II/2023.

Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta menyatakan pembangunan pabrik ammonium nitrat PT KAN ditargetkan rampung pada 2022 dengan kapasitas 75 metrik ton per tahun yang berlokasi di Kawasan Industrial Estate (KIE), Kota Bontang.

“Didukung SDM terampil dan kemampuan teknologi termutakhir. Ekonomi circular mampu mengoptimalkan gas ammonia yang menjadi produk turunan,” ujarnya dalam media briefing secara virtual, Selasa (25/10/2022).

Dia menambahkan, permintaan amonium nitrat dalam negeri mencapai 220.000 ton pada tahun 2024, dimana KAN mampu memenuhi 3,2 persen dalam negeri atau sekitar 0,8 persen permintaan global.

Hanggara menuturkan bahwa  ammonium nitrat dapat difungsikan sebagai bahan baku pupuk dan bahan peledak di industri tambang.

Sementara itu, SPV Pengembangan PKT Indardi menjelaskan melalui diversifikasi produk, PKT berupaya menjawab tantangan yang ada yaitu Indonesia sangat bergantung urea dan ammonia, ketergantungan impor ammonium nitrat, dan berupaya melakukan penambahan nilai tambah.

“Kenapa ammonium nitrat? Beberapa tahun ke belakang kita sudah melihat tren secara visible. Karena dalam investasi memilih waktu yang tepat itu penting dan salah satu aspek [yang dipertimbangkan] adalah supply demand,” jelasnya.

Adapun, Dirut PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) Dormatua Siahaan menyebutkan pihaknya saat ini fokus pada masa konstruksi dan uji coba (commissioning) yang masing-masing progresnya adalah 95,55 persen dan 15,55 persen.

“Kendala 2020-2021 karena Covid-19 ada pembatasan. Maret 2023 sudah selesai, April diharapkan komersial,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper