Guna Menghadapi Disaster, Pupuk Kaltim Implementasikan Business Continuity Management System

Implementasi BCMS memiliki tujuan agar perusahaan memiliki ketangguhan atau resiliensi dalam menghadapi krisis maupun bencana yang terjadi
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembangkan implementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau sistem manajemen kelangsungan bisnis berdasarkan kerangka kerja ISO 22301:2019./JIBI-Istimewa
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembangkan implementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau sistem manajemen kelangsungan bisnis berdasarkan kerangka kerja ISO 22301:2019./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BONTANG—Melalui peningkatan strategi bisnis yang lebih tangguh, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembangkan implementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau sistem manajemen kelangsungan bisnis berdasarkan kerangka kerja ISO 22301:2019.

Hal ini sebagai strategi untuk merespon sebuah krisis maupun bencana, guna membangun ketahanan (resilience) dalam membatasai dampak bencana, meminimalisir gangguan terhadap proses bisnis, memastikan layanan tetap berjalan, mengetahui hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana serta mempersingkat waktu pemulihan layanan yang terdampak.

VP Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko (TKPMR) Pupuk Kaltim Wisnu Wibowo mengungkapkan implementasi BCMS memiliki tujuan agar perusahaan memiliki ketangguhan atau resiliensi dalam menghadapi krisis maupun bencana yang terjadi, sehingga dapat membatasi dampak terhadap proses bisnis.

Selain itu BCMS juga dapat memastikan layanan tetap berjalan, dengan mengetahui hal yang harus dilakukan saat bencana serta mempersingkat waktu pemulihan layanan yang terdampak.

"Melalui implementasi BMCS, Pupuk Kaltim dapat memastikan adanya panduan terintegrasi untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional perusahaan saat terjadi krisis atau bencana," ujar Wisnu, Rabu (9/11/2022)

Guna menyamakan persepsi terkait hal tersebut, Pupuk Kaltim pun menggelar sosialisasi dan simulasi Tabletop BCMS, menggandeng konsultan Centria Integrity Advisory. Kegiatan ini diikuti oleh SVP, VP dan AVP seluruh unit kerja perusahaan pada 9-10 November 2022.

Sosialisasi dilaksanakan untuk memberi pemahaman terkait BCMS kepada karyawan Pupuk Kaltim, dengan simulasi situasi bencana serta mitigasi melalui cara penanganan yang akan dilakukan sesuai kerangka business continuity management berbasis ISO 22301:2019.

Salah satunya Tabletop Exercise, yang merupakan diskusi dalam ruangan dan melibatkan personel kunci untuk membahas skenario simulasi dalam suasana informal. Hal ini juga dapat digunakan untuk menilai rencana, kebijakan hingga prosedur yang akan dilaksanakan.

"Dari sosialisasi dan simulasi, strategi dalam merespon sebuah krisis atau bencana yang mengancam keberlangsungan usaha dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga mampu membangun ketahanan perusahaan untuk menjaga kepentingan bersama," tambah Wisnu.

Team Leader Konsultan Centria Mufid Ansori, menyampaikan melalui penerapan BCMS Pupuk Kaltim didorong lebih meningkatkan ketahanan dalam merespon kondisi krisis secara cepat dan tepat. Dimana BCMS merupakan tindakan langsung terhadap suatu kejadian, yang sejalan dengan konsep risk management sebagai upaya preventif dalam menciptakan operasional perusahaan secara aman.

"Melalui penerapan BCMS, Pupuk Kaltim bisa segera melakukan recovery ataupun restorasi dari suatu kondisi yang terjadi, guna menghindari berbagai potensi kerugian yang bisa ditimbulkan," kata Mufid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper