SDM dan Digitalisasi, Dua Kunci Utama Keunggulan Pupuk Kaltim di Bidang GCG

PKT kembali meraih predikat tertinggi sebagai Perusahaan Sangat Terpercaya (Most Trusted Company) dengan raihan skor 87,61.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi (tengah) menerima penghargaan di Indonesia Good Corporate Governance Award, Selasa (20/12/2022)./JIBI-Istimewa
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi (tengah) menerima penghargaan di Indonesia Good Corporate Governance Award, Selasa (20/12/2022)./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), sebagai produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara berhasil mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasinya di bidang penerapan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG). Di ajang Indonesia Good Corporate Governance Award (GCG Award) yang kembali diadakan oleh SWA Media Network bekerja sama dengan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) pada Selasa (20/12), PKT kembali meraih predikat tertinggi sebagai Perusahaan Sangat Terpercaya (Most Trusted Company) dengan raihan skor 87,61, yang tertinggi di antara beberapa anak perusahaan Pupuk Indonesia yang juga mendapatkan penghargaan di ajang serupa.

Mengangkat tema Membangun Ketangguhan Perusahaan dalam Kerangka GCG, ajang ini bertujuan sebagai wadah apresiasi bagi korporasi yang telah menerapkan praktik GCG terbaik yang dilihat dari tiga aspek, yakni struktur tata kelola, proses tata kelola dan hasil tata kelola. Dari data IICG, terungkap bahwa faktanya, dari tahun ke tahun, angka Corporate Governance Perception Index (CGPI) beragam korporasi di Indonesia kian meningkat. Tentunya hasil positif ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia kian menyadari pentingnya pengimplementasian GCG di aktivitas bisnis mereka.

Dalam proses bisnis di PKT, Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi meyakini bahwa perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu tumbuh berkelanjutan dan tangguh dalam menghadapi banyak tantangan. Dan kunci dari ketangguhan adalah lewat penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua lini usaha di PKT.

“Bagi kami, corporate governance itu bukanlah sekedar audit, bukan sekedar financial control, anti fraud, anti corruption, tapi corporate governance itu adalah sebuah tool untuk memastikan tercapainya sasaran. Tidak ada perusahaan yang tangguh tanpa GCG. Ini terjadi karena GCG adalah suatu sistem yang kuat bagi perusahaan. Tanpa GCG, perusahaan tentunya akan sulit untuk bertumbuh dan mencapai target kinerja positif,” ungkap Rahmad saat berbagi pengalaman sebagai pembicara di GCG Award.

Menariknya, PKT memiliki dua strategi khusus untuk bisa mengaplikasikan praktik GCG di perusahaan. Strategi pertama adalah dari sisi SDM, dimana berbeda dari perusahaan lainnya, Rahmad menggaris bawahi unsur hambatan psikologis atau psychological barriers di insan PKT yang harus diatasi untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Dalam struktur perusahaan, tentunya terdapat banyak karakter berbeda-beda dari banyaknya divisi atau departemen. Hal inilah yang menyebabkan psychological barriers terjadi. Dan di PKT, pengaplikasian GCG dipilih sebagai jawaban dan penyelesaian untuk psychological barriers yang ada di perusahaan.

Strategi kedua adalah adalah digitalisasi. Pada tahun 2021, PKT ditetapkan oleh Kemenperin sebagai National Lighthouse Industry 4.0, yang menjadi percontohan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam penerapan teknologi di dalam operasional perusahaan. “Dalam penerapan GCG, PKT mempunyai 85 lebih aplikasi yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terpadu (SMT). Dari 85 lebih aplikasi tersebut, ada 8 aplikasi yang khusus untuk penerapan GCG. Kenapa digitalisasi penting? Karena digitalisasi membawa transparansi dan membuat proses itu jadi lebih visible. Dan kalau sudah transparan, maka lebih mudah mengolah untuk mengelola accountability dan responsibility-nya. Jadi di Pupuk Kaltim, kami approach-nya adalah dengan menerapkan teknologi untuk meningkatkan transparansi dalam proses,” tambah Rahmad.

Dari penerapan strategi GCG yang baik itulah, terlihat hasil nyata dari kinerja PKT yang meningkat. Baik dari sistem manajemen dan revenue yang meningkat tajam. Per September 2022 saja, PKT sukses membukukan laba Rp 12,94 triliun. Tak hanya itu, dari sisi customer satisfaction, employee engagement dan CSR program satisfaction pun meningkat.  “Semua peningkatan ini tentunya didukung oleh pencapaian-pencapaian di bidang GCG yang sudah kami raih selama ini. Semoga penghargaan dan apresiasi yang kami terima ini bisa semakin memacu kami untuk terus menghasilkan kinerja terbaik lewat tata kelola perusahaan yang baik pula. Karena bagi PKT, corporate governance adalah kunci utama untuk mencapai corporate goals.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper