Bisnis.com, BONTANG--Dorong semangat inovasi di masyarakat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menggelar Pupuk Kaltim Innovation Challenge (PIC) 2022, yang diikuti oleh pelajar, mulai dari tingkat sekolah menengah hingga mahasiswa perguruan tinggi serta masyarakat umum. Kegiatan ini sekaligus sebagai wujud dukungan dan komitmen Pupuk Kaltim terhadap penciptaan nilai melalui pengembangan ide kreatif yang dituangkan secara inovatif dan kreatif di lingkungan kota Bontang.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, memaparkan PIC 2022 digagas untuk mewadahi kreativitas masyarakat dalam menuangkan ide kreatif dan inovatif di berbagai bidang, yang selanjutnya diharapkan dapat memberikan dampak terhadap suatu proses di lingkungan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan semangat inovasi yang terus dikembangkan Pupuk Kaltim dalam mendorong peningkatan kinerja, dengan melaksanakan perbaikan serta peningkatan proses yang tak hanya diimplementasikan di lingkup perusahaan, tapi juga menyasar eksternal Pupuk Kaltim sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.
"Inovasi dan perbaikan berkelanjutan selalu menjadi pedoman Pupuk Kaltim, yang kami harap tidak hanya dilaksanakan dalam proses bisnis tapi juga dapat mendorong perningkatan serta perbaikan di dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat," kata Qomaruzzaman.
Dengan tema "Meningkatkan Sinergi Inovasi Pupuk Kaltim dengan Masyarakat dalam Mewujudkan Bontang Makmur Berkelanjutan", PIC tahun ini diharap semakin mendorong terwujudnya masyarakat mandiri dan berkelanjutan, melalui kolaborasi pengembangan ide kreatif dan inovatif di berbagai bidang untuk menghasilkan perubahan yang sifatnya membangun.
"PIC 2022 ini pun menjadi salah satu cara bagaimana Pupuk Kaltim bersama masyarakat berupaya meningkatkan kemajuan Kota Bontang, dengan terus mendorong proses perubahan ke arah yang jauh lebih baik, dengan mengumpulkan setiap ide maupun gagasan inovatif pada PIC tahun ini," tambah Qomaruzzaman.
Pupuk Kaltim Innovation Challenge 2022 diikuti 54 gugus yang dibagi ke dalam kategori Sekolah dan Perguruan Tinggi, serta Masyarakat Umum. Di kategori Sekolah dan Perguruan Tinggi ajang ini diikuti 33 gugus, sedangkan dikategori Masyarakat Sosial, 21 gugus. Seluruh ide inovasi kemudian melalui serangkaian tahapan, mulai pendaftaran, hingga penjurian pada rentang waktu Juli hingga Desember 2022, untuk kemudian dilakukan penetapan pemenang oleh dewan juri yang berkompeten di bidangnya, dengan capaian penghargaan klasifikasi Gold, Silver dan Bronze.
Untuk kategori Sekolah dan Perguruan Tinggi, peringkat Gold diraih Retno Utami dari SMP YPK Bontang, diikuti 12 pemenang dengan predikat Silver dan 20 pemenang Bronze. Sedangkan untuk kategori Masyarakat Sosial, peringkat Gold diraih Gugus Ruang Kita Indonesia milik Puskesmas Bontang Utara 1, diikuti predikat Silver bagi 13 tim dan 6 tim untuk predikat Bronze.
Secara umum, seluruh gugus yang mengikuti PIC 2022 dinilai mampu menghadirkan gagasan baru di berbagai bidang usaha, instansi dan organisasi maupun ide kreatif individu yang mencakup empat perspektif tujuan inovasi. Mulai dari perspektif anggaran, perspektif pelanggan, pengelolaan bisnis internal hingga perspektif pertumbuhan atau perluasan bidang usaha.
“Dukungan inovasi di lingkungan masyarakat akan terus didorong dan dikembangkan Pupuk Kaltim, agar kemandirian dan pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang semakin tercapai melalui penciptaan nilai dari pengembangan inovasi yang digagas,” tambah Qomaruzzaman.
Selain penganuerahan pemenang, PIC 2022 turut dirangkai seminar bertajuk 'Inovasi Berbasis Teknologi' dengan menghadirkan pimpinan marketplace binaan Pupuk Kaltim Borneos.co, Kahar Muzakir. Diungkapkan Kahar, inovasi dihasilkan dari pengembangan sebuah ide dengan melihat kondisi aktual di masyarakat, yang diimplementasikan melalui gagasan kreatif untuk menciptakan suatu peluang agar mampu memberi manfaat lebih luas.
Hal ini yang diusung borneos.co, sebagai wadah baru bagi UMKM lokal melalui pemanfaatan teknologi digital untuk penciptaan peluang dalam mewadahi para pelaku UMKM lokal, agar semakin berdaya dan mampu mengembangkan potensi pasar yang jauh lebih signifikan.
"Inovasi yang tidak mendukung penyelesaian suatu masalah, hanya menjadi sebuah ide tanpa tujuan dan manfaat yang jelas. Untuk itu, pastikan inovasi yang dihasilkan dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, dan bisa digunakan secara terus menerus," ungkap Kahar.