Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Masyarakat Kota Balikpapan tercatat paling banyak menggunakan kartu kredit dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Transaksi kartu kredit masyarakat Kota Balikpapan memiliki porsi sebesar 52 persen, disusul Kota Samarinda sebesar 35 persen, Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara masing-masing sebesar 4 persen dan 3 persen.
“Hal ini mengindikasikan bahwa Kota Balikpapan dan Kota Samarinda masih menjadi penggerak utama pertumbuhan,” dikutip dari Laporan Perekonomian Provinsi Kaltim November 2022, Senin (30/1/2023).
Kemudian, potensi pengembangan terlihat dapat diarahkan ke Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Secara umum, transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) mengalami pertumbuhan baik kartu kredit maupun ATM.
Transaksi non tunai masyarakat Kaltim secara nominal, khususnya transaksi kartu kredit tumbuh 131,28 persen (yoy), atau naik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 69,67 persen (yoy).
Dari sisi volume, transaksi kartu kredit tumbuh 98,98 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II/2022 yang hanya tumbuh 28,68 persen (yoy).
Di sisi lain, transaksi kartu ATM/ Debit tumbuh melambat sebesar 111,85 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 148,42 persen (yoy) (Grafik V.12).
Kendati demikian, nominal transaksi kartu ATM/Debit naik lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, yaitu dari 128,48 persen (yoy) menjadi sebesar 157,67 persen (yoy) pada kuartal III/2022.
Jika dilihat dari sisi volume, transaksi non tunai dengan ATM/Debit paling banyak dilakukan oleh masyarakat di Kota Samarinda dengan porsi 36 persen, disusul Kota Balikpapan sebesar 35 persen.
Sedangkan, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang masing-masing sebesar 11 persen dan 5 persen.
Dari sisi nominal, Kota Samarinda dan Kota Balikpapan memiliki porsi masing-masing sebesar 39 persen disusul Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang sebesar 8 persen dan 5 persen.