Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur menyoroti dampak perkembangan teknologi di perusahaan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Ketua DPP Apindo Kaltim M Slamet Brotosiswoyo menyatakan penting untuk melihat bagaimana penyerapan sumber daya manusia (SDM) yang berkurang akibat perusahaan-perusahaan mulai beralih untuk menjalankan sebagian besar operasionalnya kepada teknologi.
“Itu yang perlu kita pikirkan. Nanti dengan beralihnya (perusahaan) ke teknologi itu, kira-kira industri apa yang bisa menyerap tenaga-tenaga manusia yang sisa serapan teknologi itu,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).
Dia menyebutkan, ini penting untuk dipikirkan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait kedepannya. Dia menilai permasalahan tenaga kerja sangat dinamis, karena nanti para pengusaha ini sudah menuju teknologi tidak lagi mementingkan ke SDM.
“Justru itu kita bangkit dalam arti , bagaimana Apindo bisa mengondisikan sumber daya manusia dari teknologi ke industri,” sebutnya.
Sebelumnya, Apindo Kaltim menggaungkan tagline ‘APINDO BANGKIT’ dalam perayaan ulang tahun organisasi ke 71, yang diperingati 31 Januari 2023.
Di tengah perayaan ulang tahun Apindo ke 71, Slamet menyebutkan tidak mudah menjaga marwah dan cita-cita organisasi, sehingga Apindo berusaha memberikan kontribusi nyata lewat penyerapan tenaga kerja.
Dia mengungkapkan bahwa tantangan penyerapan tenaga kerja di Kaltim adalah penyerapan SDM unggul di bidang teknologi sehingga penyerapan tenaga kerja kurang karena penerapan teknologi tinggi.
Sebagaimana diketahui, industri yang berkembang di Kaltim adalah sektor pertambangan dan migas, dimana sektor tersebut adalah industri padat modal dan banyak didukung oleh teknologi, kecuali kelapa sawit yang masih banyak menyerap tenaga kerja saat ini.
“Perlu kita gaungkan dari sekarang. Suatu contoh (perusahaan) SBMA, memiliki pabrik sedemikian besar dan pekerja hanya 300 orang,” katanya.
Menurut Slamet, selama ini Apindo sudah turut berperan dalam pengembangan SDM dan tergabung dalam lembaga yang bekerja sama dengan pemerintah, seperti forum jejaring pemagangan, lembaga sertifikasi yang dibiayai APBN.
Selain itu, Apindo Kaltim berusaha mendirikan LSP Konstruksi dan K3 secara mandiri untuk menyambut pembangunan di IKN.
Adapun, dia menuturkan bahwa Apindo mengajak semua elemen untuk berpikir ke arah itu, khususnya kepada para pemerintah, pengusaha dan khususnya para pencari kerja.
“Jangan kita nanti setelah teknologi maju dan tenaga (manusia) tidak terpakai, baru siap-siap. Jadi tidak kondusif,” pungkasnya.