Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (BPS Kaltim) mencatat inflasi sebesar 0,43 persen sepanjang Januari 2023.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menyatakan apabila dilihat secara tahun ke tahun, inflasi Kaltim mencapai 4,90 persen (year-on-year/yoy).
“Pada Januari 2023 terjadi Inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,44 persen dan Kota Balikpapan terjadi inflasi sebesar 0,41persen,” ujarnya dalam rilis kepada media, Rabu (1/2/2023).
Dia menambahkan, 3 dari 11 kelompok pengeluaran, 9 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, 2 kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi.“Tiga kelompok yang mengalami inflasi tertinggi secara tahunan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,57 persen, kelompok transportasi sebesar 1,44 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,76,” katanya.
Menurut komponen energi dan bahan makanan, komponen energi di Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,32 persen dengan IHK sebesar 116,91. Sementara itu, untuk Kota Samarinda pada bulan Januari 2023 mengalami deflasi sebesar 0,88 persen pada komponen energi dengan IHK sebesar 112,66.
Untuk komponen bahan makanan pada Januari 2023 di Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 2,04 persen dengan IHK sebesar 118,35 dan di Kota Samarinda komponen bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 117,27.
Lebih lanjut, perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Adapun, Yusniar mengungkapkan bahwa dari 12 kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan, 11 kota mengalami inflasi dan 1 wilayah mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 0,45 persen dengan IHK 113,62 dan inflasi terendah terjadi di Sampit yaitu sebesar 0,11 persen dengan IHK 117,11.
Untuk wilayah yang mengalami deflasi yaitu Tanjung Selor yang mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 113,19.