Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh Positif Sepanjang 2022, Sektor Perdagangan Kaltim Ditopang Perdagangan Eceran

Bank Indonesia mencatat sektor perdagangan, khususnya perdagangan eceran di Provinsi Kalimantan Timur tumbuh positif sepanjang tahun 2022.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Bank Indonesia mencatat sektor perdagangan, khususnya perdagangan eceran di Provinsi Kalimantan Timur tumbuh positif sepanjang tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.

Pertumbuhan lapangan usaha (LU) perdagangan tercatat sebesar 6,81 persen (yoy), meningkat dari 4,24 persen (yoy) pada tahun sebelumnya.

“Peningkatan ini didorong oleh pelonggaran berbagai restriksi dan pembatasan aktivitas yang mendorong arus bisnis LU perdagangan besar dan eceran,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky P Gozali dalam keterangan resmi, Rabu (5/4/2023).

Pada kuartal IV/2022, Kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran juga meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan pertumbuhan sebesar 9,98 persen (yoy), lebih tinggi dari 7,66 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Peningkatan ini tercermin dari hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang menunjukkan akselerasi pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR).

IPR di Kalimantan Timur pada kuartal IV/2022 tercatat sebesar 203,6 atau tumbuh 54 persen (yoy), meningkat dari IPR pada kuartal sebelumnya sebesar 186,1 dengan pertumbuhan sebesar 43,6 persen (yoy).

Data ini menunjukkan bahwa perekonomian Kalimantan Timur semakin berkembang, terutama melalui penjualan eceran.

Sementara itu, peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan pada kuartal IV/2022 juga diikuti oleh pertumbuhan kredit yang akseleratif.

Penyaluran kredit ke sektor perdagangan tumbuh sebesar 7,05 persen (yoy), dengan nominal penyaluran kredit LU perdagangan tercatat Rp17,89 triliun, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tercatat Rp16,59 triliun.

Meskipun penyaluran kredit tersebut masih diiringi oleh risiko kredit yang cukup tinggi, situasi ini menunjukkan perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya.

Adapun, rasio kredit yang tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) pada lapangan usaha sektor perdagangan besar dan eceran tercatat sebesar 5,61 persen, masih berada di atas ambang batas 5 persen, namun mengindikasikan penurunan dari kuartal sebelumnya sebesar 6,15 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper