Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pembiayaan syariah di Kalimantan Timur (Kaltim) tumbuh sebesar 27,30 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal IV/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky Perdana Gozali menyatakan pembiayaan syariah di Kaltim mencakup 6,18 persen dari total penyaluran pembiayaan perbankan di wilayah tersebut.
“Penurunan tingkat risiko pembiayaan dan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah di Kaltim menjadi faktor utama yang menjaga kinerja penyaluran pembiayaan perbankan syariah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/4/2023).
Ketahanan sistem keuangan syariah di Kaltim, lanjutnya, masih relatif terjaga seiring dengan membaiknya perekonomian di Benua Etam.
Ricky mengungkapkan bahwa pertumbuhan positif didominasi oleh pembiayaan investasi dengan 46,80 persen (yoy), diikuti konsumsi 13,48 persen (yoy) dan modal kerja yang tumbuh sebesar 10,04 persen (yoy).
Tak hanya itu, Non-Performing Financing (NPF) Kaltim pada kuartal IV/2022 membaik menjadi 1,49 persen, turun dari 1,67 persen pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga
“Pencapaian ini lebih baik dibandingkan dengan risiko kredit perbankan konvensional Kaltim pada periode yang sama, yang mencapai 1,77 persen,” katanya.
Dia menuturkan bahwa seluruh komponen jenis penggunaan pembiayaan di Kaltim mengalami perbaikan risiko.
“NPF pembiayaan investasi turun menjadi 0,40 persen, sementara NPF pembiayaan konsumsi dan modal kerja membaik menjadi 1,36 persen dan 8,91 persen secara berturut-turut,” pungkasnya.