Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Kota Balikpapan telah memutuskan untuk menunda pemasangan pipa gas hingga bekas galian diperbaiki dan dirapikan.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyampaikan setelah hal ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan kontraktor dan Pertamina.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak proyek termasuk Pertamina dan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah terkait dampak galian pipa gas terlebih dahulu," ujarnya baru-baru ini.
Salah satu lokasi yang terkena dampak adalah Jalan Soekarno Hatta. Walaupun proyek tersebut merupakan bagian dari proyek nasional dan jalan tersebut berada di bawah kewenangan provinsi, Rahmad meminta agar pemasangan pipa gas di titik tersebut ditunda sementara waktu.
"Kami memerintahkan penundaan pengerjaan pipa gas hingga persoalan dampak galian terhadap lingkungan sekitar diselesaikan," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, proyek pemasangan pipa gas di beberapa ruas jalan telah menuai keluhan dari warga setempat. Bahkan, anggota DPRD Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur sempat turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi.
Pasalnya, bekas galian pipa gas dibiarkan terbuka dan tidak ditutup dengan rapi, menyebabkan kondisi lingkungan terganggu, terutama saat hujan.
Akibatnya, badan jalan mengalami kerusakan, seperti pecah atau retak, seperti yang terlihat di Km 2 Jalan Soekarno Hatta.
Dengan keputusan ini, Rahmad berupaya memastikan penyelesaian masalah yang ditimbulkan oleh proyek pemasangan pipa gas sebelum melanjutkan pengerjaan, demi kenyamanan dan kepentingan warga sekitar yang terdampak.
Sebagai informasi, pengembangan Proyek Pipa Gas Senipah-Balikpapan oleh Sub Holding Gas dan Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina dilakukan untuk menjamin supply gas ke PT Kilang Pertamina Balikpapan.
Pembangunan pipa gas sepanjang 78 Km dengan diameter 20 inchi tersebut dilaksanakan oleh salah satu anak usaha Sub Holding Gas Pertamina yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas). Kedepannya ruas pipa gas ini akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan Kilang Pertamina Balikpapan dengan mengalirkan gas dari lapangan di wilayah Senipah Kalimantan Timur dengan kapasitas maksimal 125 MMSCFD.
