Bisnis.com, BALIKPAPAN - PT Pupuk Kaltim mengklaim dapat menyerap hingga 1.000 tenaga lokal dalam proyek pabrik soda ash perdana mereka.
Project Manager Pabrik Soda Ash Pupuk Kaltim Wildan Hamdani, menyatakan proyek ini berkomitmen memberdayakan tenaga kerja lokal sesuai peraturan daerah dan pemerintah pusat yang berlaku.
“Pada saat peak di akhir 2025, bisa menyerap 1.000 tenaga kerja. Kami juga bekerja sama dengan lembaga yang ditunjuk pemerintah Indonesia untuk mendukung usaha lokal dan memastikan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) proyek ini,” ujarnya dalam konferensi pers Pupuk Kaltim secara daring, Selasa (6/6/2023).
Dalam konteks hilirisasi, Wildan mengatakan telah menjajaki kerja sama dengan supplier garam industri, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk memastikan pasokan garam industri bisa dipenuhi dengan baik.
Selain itu, berbagai fasilitas lain didorong untuk bisa mengamankan rantai pasok tersebut, seperti peningkatan kapasitas dermaga sehingga kapal garam bisa masuk dengan kapasitas yang lebih besar.
Dalam menjamin keberlangsungan operasional pabrik, Wildan mengklaim akan menerapkan tahap engineering yang baik dan teknologi yang reliable serta aman bagi pekerja dan lingkungan.
Baca Juga
“Fokus kami terletak pada penggunaan bahan baku dalam negeri untuk pembangunan Pabrik Soda Ash, dimana izin lingkungan telah berhasil diperoleh. Saat ini, kami sedang melakukan proses Prakualifikasi (PQ),” jelas Wildan.
Proyek ini ditargetkan efektif pada awal 2024 dan operasi komersial pabrik pada akhir 2026.
Sementara itu, VP Riset Pupuk Kaltim Awalia Noor Baroroh menyatakan pabrik ini merupakan pabrik soda ash pertama di Indonesia dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor soda ash.
“Dengan dukungan bahan baku yang memadai, kami dapat mengembangkan produk turunan soda ash yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya industri detergen,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pembangunan pabrik ini juga merupakan salah satu upaya Pupuk Kaltim untuk menjalankan strategi diversifikasi usaha dan transformasi industri hijau. Sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 mendatang.