Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pelaku usaha asal Balikpapan mampu mengolah limbah dengan baik hingga menghasilkan omzet senilai Rp485 juta per bulan.
Sampah, yang sebelumnya dilihat sebagai limbah dan barang tak berguna dapat menjadi sumber daya yang berharga di tangan yang tepat.
Owner Abadan Herry Wijaya menyatakan mampu mengolah plastik bekas seperti botol dan jerigen menjadi cacahan plastik yang bernilai tinggi.
Produk cacahan plastik ini tidak hanya diminati di dalam negeri seperti Surabaya, Tangerang dan Jakarta, tetapi juga diminati di luar negeri seperti Korea.
"Sesuai dengan bidang ilmu saya sebagai Insiyur Teknik Mesin dan ketertarikan dengan ilmu Kimia sejak bangku SMA," ujar Herry yang dikutip dalam keterangannya, Rabu (7/6/2023).
Dengan membeli plastik bekas dengan harga sekitar Rp2.000 hingga Rp6.000 per kilogram, Herry dapat menjualnya Kembali dengan harga 10.000 rupiah per kilogram.
Dari hasil tersebut, mantan karyawan perusahaan multinasional sekaligus mitra binaan unggulan Pertamina ini dapat membayar karyawan dan menambah modal usaha.
Selain itu, Herry juga mengelola startup Banana & Partners yang berfokus pada pengelolaan sampah, energi terbarukan, dan ekonomi sirkular.
Melalui Pandora (Pusat Industri Daur Ulang Rumahan), dia mengubah sistem pengelolaan sampah, menyediakan fasilitas waste-to-energy dan waste-to-material, mengubah limbah minyak bekas (jelantah) menjadi energi terbarukan berupa biodiesel (FAME) serta mengola sampah organik menjadi arang aktif.
Adapun, Herry mengapresiasi dukungan dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang melalui Program CSR-nya, Pertamina BETTER (Balikpapan Energi Terbarukan) tahun 2020, memberi dukungan pada kegiatan Abadan yang berfokus pada pengolahan waste management.
