Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pasar Modal Asal Kaltim Naik 22,1 Persen April 2023

Jumlah investor saham yang tercermin dalam nilai Single Investor Identification (SID) periode April 2023 tercatat sebanyak 76,357 SID.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor instrumen pasar modal di Provinsi Kalimantan Timur meningkat sebesar 22,1 persen (yoy) pada April 2023.

Kepala OJK Provinsi Kalimantan Timur Made Yoga Sudharma menyatakan jumlah investor saham yang tercermin dalam nilai Single Investor Identification (SID) periode April 2023 tercatat sebanyak 76,357 SID.

“Jumlah investor saham terus mengalami peningkatan setiap periodenya sejalan dengan tingginya minat investasi di kalangan masyarakat. ,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/6/2023).

Di samping instrumen saham, instrumen reksadana juga menjadi pilihan investasi di kalangan masyarakat. Jumlah investor reksadana pada April 2023 tercatat sebanyak 177.234 SID, naik sebesar 30,63 persen (yoy) dibanding April 2022.

Made menyebutkan penyumbang investor saham terbesar berada di Kota Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara yaitu masing-masing sebesar 24.891 SID, 22.919 SID, dan 6.849 SID.

Adapun investor reksadana terbesar juga berada di Kota Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara yaitu masing-masing sebesar 51.158 SID, 49.408 SID, dan 24.150 SID.

Selanjutnya, nilai transaksi saham di bulan April 2023 tercatat sebesar Rp893 miliar atau mengalami penurunan sebesar minus 57 persen (yoy) dari tahun sebelumnya.

Diketahui, daerah yang menjadi penggerak nilai transaksi saham di Kaltim, yaitu Kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang yaitu masing-masing menyumbang sebesar Rp352 miliar, Rp327 miliar, dan Rp73 miliar dari keseluruhan nilai transaksi saham.

Adapun, nilai transaksi saham menurun namun nilai kepemilikan saham semakin besar yaitu sebesar Rp8,59 triliun, tumbuh sebesar 123 persen (yoy) dari tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper