Bisnis.com, BALIKPAPAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Timur merilis data per April 2023 yang menunjukkan pertumbuhan positif di sektor perbankan.
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Timur Made Yoga Sudharma menyatakan aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) masing-masing mencatat pertumbuhan 24,57 persen dan 25,36 persen (yoy), sebagai bukti kinerja ekonomi regional yang makin menguat.
"Tren peningkatan terus terlihat pada aset perbankan di Kalimantan Timur. Pada April 2023, tercatat Rp162,28 triliun atau meningkat sebesar 24,57 persen yoy dari April 2022 sebesar Rp130,70 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, Jum’at (16/6/2023).
Selanjutnya, dia mencatat bahwa tren DPK perbankan di wilayahnya terus naik. "Pada posisi April 2023, DPK tercatat Rp152,13 triliun atau naik 25,36 persen yoy dari April 2022 yang tercatat sebesar Rp121,35 triliun," katanya
Bahkan dalam komposisi DPK, tabungan dan giro mendominasi dengan porsi Rp110,4 triliun atau 72,5 persen dari total DPK. Ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat pada institusi perbankan sebagai tempat penampungan dana yang aman dan menguntungkan.
Mengikuti irama pemulihan ekonomi pasca-Covid-19, Made mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit juga mencatat kenaikan.
Kredit dengan lokasi bank dan lokasi proyek pada April 2023 masing-masing tumbuh 10,26 persen dan 19,82 persen (yoy). "Ini menunjukkan pemulihan dunia usaha semakin terlihat," ungkapnya.
Dari segi risiko, profil perbankan Kaltim tampak terjaga dengan baik. Dengan rasio NPL gross untuk kredit lokasi bank dan lokasi proyek masing-masing 2,83 persen dan 1,43 persen, serta NPL net 1,19 persen dan 0,60 persen, mengindikasikan bahwa perbankan mampu menjaga kualitas kreditnya.
Made melanjutkan penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim mencapai Rp81 triliun, sedangkan yang berlokasi proyek di Kaltim mencapai Rp170,97 triliun. “Kedua angka ini tumbuh dibandingkan posisi April 2022," terangnya.
Terdapat pula peningkatan dalam sektor pinjaman multiguna, yaitu sektor usaha yang memiliki kontribusi 20,73 persen dengan pertumbuhan 9,77 persen (yoy).
Ini menunjukkan bahwa permintaan konsumen untuk pembiayaan berbagai kebutuhan tetap tinggi, mengiringi pemulihan ekonomi. Adapun, sektor perbankan Kaltim dinilai masih memiliki ruang yang luas untuk tumbuh dan berkembang.