Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkomitmen mengembangkan potensi perdagangan karbon dari ekosistem mangrove dan gambut.
Diketahui, Pemprov Kaltara telah menjalin kerja sama dengan PT Global Eco Rescue (GER) Lestari guna mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan pencapaian Enhanced - National Determined Contribution (E-NDC) di Kaltara.
Kesepakatan kerja sama tentang percepatan kolaborasi konservasi, rehabilitasi, dan restorasi ekosistem mangrove dan gambut.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang mengatakan kerja sama ini merupakan peluang besar untuk memberikan sumbangsih terhadap perubahan iklim global dan menggerakkan roda perdagangan karbon (Carbon Trade) di Kaltara.
Dia menambahkan kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat Kaltara.
“Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan tata kelola restorasi dan konservasi, meningkatkan alternatif berkelanjutan untuk mata pencaharian masyarakat lokal, memulihkan dan merehabilitasi kawasan mangrove dan ekosistem gambut, serta memperkuat pemantauan pelaporan dan verifikasi serta pengelolaan,” ujarnya yang dikutip, Senin (24/7/2023).
Selain itu, Zainal menjelaskan akan melibatkan kaum milenial di semua kabupaten setelah terbentuknya jaringan petani milenial yang akan dimulai pada Agustus 2023 dalam proses penanaman, menjaga dan merawat mangrove dan gambut.
“Kami ingin mereka menjadi agen perubahan dalam melindungi lingkungan dan menciptakan kemakmuran,” jelasnya.
Sementara itu, Perwakilan PT GER Lestari John A. Embiricos menyampaikan bahwa pihaknya telah berpengalaman dalam melakukan penanaman mangrove sebagai respons terhadap perubahan iklim global sejak tahun 2005.
Adapun, dia menuturkan bahwa akan fokus pada upaya yang berbeda dari yang lainnya, yaitu bagaimana perdagangan karbon itu menjadi landasan untuk peningkatan pemulihan lingkungan dan peningkatan kemakmuran masyarakat Kaltara.
“Kami optimis apa yang akan dikerjakan akan berjalan lancar, terlebih sudah banyak kebijakan yang dibuat Pemerintah Indonesia yang telah membuka dan mendukung perdagangan karbon,” pungkasnya.