Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Air Baku di Waduk Manggar Balikpapan Menurun Akibat Kekeringan

Kekeringan yang melanda Kota Balikpapan dalam sebulan terakhir berdampak pada menurunnya stok air baku di Waduk Manggar.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kekeringan yang melanda Kota Balikpapan dalam sebulan terakhir berdampak pada menurunnya stok air baku di Waduk Manggar.

Kondisi ini dinilai dapat mengancam ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan memicu kekhawatiran akan terjadinya krisis air.

Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Anang Fadliansyah menyatakan level air di Waduk Manggar saat ini hanya 9,57 meter, jauh di bawah ketinggian normal yaitu 10,30 meter. “Insyaallah masih aman dan kondisi normal,” ujarnya baru-baru ini.

Anang mengatakan, pihaknya telah berkonsultasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kalimantan untuk melakukan perhitungan ulang terhadap keandalan waduk baik itu waduk Manggar maupun Waduk Teritip.

“Maka kita tunggulah data dari mereka sehingga data yang kami sampaikan tidak simpang siur, supaya ada satu kesatuan data yang kami sampaikan kepada media,” katanya.

Dia menambahkan, level siaga baru akan ditetapkan jika level air sudah menyentuh angka 7 meter. 

“Baru kita akan lakukan pengumuman, penyampaian juga ke pemerintah kota terkait kondisi dari Waduk Manggar. Yang jelas kita banyak-banyak berdoa supaya kota Balikpapan ini diguyur hujan, untuk meningkatkan kapasitas tampung Waduk Manggar itu sendiri,” ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama PTMB Rita mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan air sebaik-baiknya dan menghemat penggunaannya.

Dia menuturkan, kekeringan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang menyebabkan curah hujan menurun di wilayah Balikpapan.

“Mudah-mudahan proses El Nino ini tidak berkepanjangan, dan akan kembali normal maka kita akan melakukan perbaikan di proses pipa,” ungkapnya.

Rita turut menjelaskan, pihaknya telah menerapkan sistem bergilir atau buka tutup untuk mencukupi kebutuhan air bersih di tiap wilayah dengan sumber air baku yang terbatas.

“Yang perlu dipahami, jadi yang biasanya 24 jam mengalir harus bisa berbagi dengan yang berada di kawasan tinggi, karena ini butuh tekanan untuk naik ke atas. Intinya kebutuhan air baku kita ini masih sangat kurang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper