Bisnis.com, BALIKPAPAN — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membukukan realisasi investasi mencapai Rp15,54 triliun di kuartal II/2023.
Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan capaian ini sejumlah 23,91 persen dari target tahunan sebesar Rp64,5 triliun.
Menurutnya, Kaltim masih menjadi destinasi investasi yang diminati oleh para pemilik modal dalam maupun luar negeri. “Dua tahun lebih kita dihantam pandemi, tapi Kalimantan Timur masih mampu berkontribusi menumbuhkan ekonomi bangsa,” ujarnya yang dikutip, Jumat (11/8/2023).
Isran menambahkan, sumber daya alam Kaltim yang masih berlimpah menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
Dia menegaskan, pemerintah daerah terus memberikan kemudahan dan fasilitas bagi para investor yang ingin berinvestasi di Kaltim.
“Kaltim selalu terbuka bagi yang ingin berinvestasi. Kemudahan-kemudahan kita berikan, namun tetap dalam tata aturan dan prosedur yang benar,” tegasnya.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto mengatakan bahwa realisasi investasi kuartal kedua tahun 2023 terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp10,99 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp4,54 triliun.
“Realisasi investasi ini didominasi oleh tiga sektor usaha, yakni pertambangan, industri logam dasar, dan tanaman pangan dan perkebunan,” terangnya.
Puguh menjelaskan investasi pertambangan mencapai US$116,60 juta atau Rp1,72 triliun, yang berarti sekitar 37,93 persen dari realisasi investasi PMA.
Investasi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar US$58,18 juta atau 18,93 persen dari realisasi investasi PMA.
Sedangkan, investasi tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan mencapai US$36,75 juta atau 11,96 persen dari realisasi investasi PMA2.
Puguh menuturkan bahwa wilayah sebaran investasi terbanyak adalah di Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara.