Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berupaya serius dalam melakukan pemadaman karhutla di tengah ancaman El Nino.
Cuaca ekstrem yang ditandai dengan suhu panas dan kekeringan di sebagian besar wilayah Kalteng sejak awal Agustus 2023, membuat titik-titik api bermunculan di berbagai daerah.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Ahmad Toyib mengatakan bahwa karhutla yang terjadi ini 99 persen adalah akibat ulah orang tidak bertanggung jawab.
“Ada yang sengaja membakar lahan untuk membuka lahan baru, ada juga yang membakar sampah atau rumput liar tanpa mengawasi api,” ujarnya yang dikutip, Jumat (18/8/2023).
Namun, Toyib menambahkan kondisi saat ini sudah sangat baik bila dibandingkan dengan tahun 2019.
“Ini berkat kerja keras Tim Satgas Terpadu Karhutla yang terdiri dari BPBPK, TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, dan relawan yang terus melakukan patroli, pengecekan, dan pemadaman di lapangan,” katanya.
Baca Juga
Menurutnya, Tim Satgas Terpadu Karhutla melaporkan perkembangan terkini penanganan Karhutla setiap hari secara virtual dengan Anggota Satgas Posko Penanganan Darurat Bencana Karhutla Kalteng, Kabupaten/Kota se-Kalteng dan instansi terkait.
“Dari laporan yang kami terima, pada tanggal 16 Agustus 2023 kemarin ada 25 titik api yang sudah ditangani oleh Tim Satgas darat di 11 Kabupaten/Kota. Semuanya kondisi api sudah padam kecuali di Kotim (Kotawaringin Timur) ada 5 titik api yang masih belum padam,” paparnya.
Selain itu, Toyib juga menyebutkan bahwa ada Tim Satgas udara yang melaksanakan Waterbombing di beberapa lokasi yang sulit dijangkau oleh Tim Satgas darat.
“Ada empat lokasi yang dilakukan Waterbombing yaitu di Desa Tumbang Bulan dan Mendawai, Katingan; Desa Tanjung Sanggalang, Pulpis; Desa Tanjung Pinang, Kec. Pahandut Kota Palangka Raya; dan Kec. Baamang Tengah, Kotim. Semuanya kondisi api masih berasap,” ungkapnya.
Toyib mengakui bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Tim Satgas dalam melakukan pemadaman Karhutla.
“Minimnya sumber air di lapangan dan tidak adanya akses jalan menuju titik lokasi menjadi tantangan bagi Tim Satgas. Selain itu, angin kencang juga bisa menyebabkan api menjalar ke lahan lain,” tuturnya.
Adapun, Toyib berharap agar masyarakat dapat turut berperan aktif dalam mencegah dan melaporkan Karhutla jika menemukannya.
Toyib juga menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Tim Satgas yang terus berjibaku dalam melakukan pemadaman Karhutla di lapangan.
“Semoga Tim Satgas selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam melaksanakan tugas mulia ini. Tetap hati-hati dan selalu waspada, perhatikan sebaran api dan arah angin, saling menjaga antara sesama personil, jangan memaksakan diri jika kondisi kritis, maksimalkan Alat Pelindung Diri (APD) yang ada, semoga api segera bisa dikendalikan dan dipadamkan,” pungkasnya.