Bisnis.com, BALIKPAPAN — Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menilai tingginya okupansi hotel Juli 2023 tidak lepas dari upaya promosi wisata yang dilakukan melalui berbagai kegiatan dan kerja sama.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi di Benua Etam mencapai 63,04 persen.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ahmad Herwansyah menyatakan salah satu kegiatan yang menjadi andalan adalah Kaltim Fair, sebuah acara yang menawarkan paket wisata ke Kaltim dari dalam dan luar negeri, termasuk Malaysia.
“Acara ini menarik banyak operator wisata yang datang dan membeli paket tersebut untuk ditawarkan ke pelanggan mereka. Selain itu, Kaltim Fair juga mengadakan jualan paket wisata ke luar negeri, khususnya ekowisata,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (6/9/2023).
Salah satu destinasi ekowisata yang ditawarkan adalah wisata tiga danau di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yaitu Danau Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang.
Ketiga danau ini disebut-sebut memiliki pemandangan alam yang memukau dan menjadi lokasi Festival 3 Danau 2022, sebuah acara yang menggabungkan pesona alam dan kesenian di Desa Semayang, Kukar.
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Iwan ini, mengatakan bahwa festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan destinasi wisata di Kukar kepada masyarakat luas.
Dia mengungkapkan bahwa kebijakan pemasaran paket wisata ini berlaku untuk lima tahun, karena pihaknya bertanggung jawab untuk mencapai target jumlah wisatawan yang ditetapkan.
Tahun ini, Iwan mengatakan sudah mencapai lebih dari setengah target wisatawan nusantara, yaitu 7,6 juta orang, dan wisman sebanyak 20.000 orang.
“Tahun depan, kita jualan (pariwisata) ke Eropa, terutama Jerman dengan membawa travel agent,” katanya.
Selain menggelar festival, Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim juga melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan wisata di daerahnya.
Salah satunya adalah sertifikasi homestay, yaitu pemberian sertifikat standar bagi pengelola atau pemilik homestay yang memenuhi syarat.
Iwan menyebutkan, sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan wisatawan yang menginap di homestay.
“Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim juga melakukan pelatihan bagi kelompok sadar wisata (pokdarwis) di lokasi wisata, serta peningkatan kualitas penyajian makanan dan kebersihan,” pungkasnya.