Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Kaltim Terkendali di Tengah Kenaikan Permintaan Pangan

Inflasi di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Oktober 2023 masih terkendali meskipun permintaan pangan meningkat akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Inflasi di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Oktober 2023 masih terkendali meskipun permintaan pangan meningkat akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto menyatakan inflasi gabungan dua kota IHK di Kaltim, yaitu Samarinda dan Bontang, pada Oktober 2023 sebesar 0,19% (mtm), atau 3,09% (yoy), atau 2,68% (ytd). 

Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,12% (mtm), 3,07% (yoy), atau 2,49% (ytd). 

Namun, Budi menilai bahwa inflasi tersebut masih dalam batas yang wajar dan tidak mengganggu stabilitas ekonomi.

“Kenaikan inflasi terutama disebabkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki andil inflasi tertinggi, disusul oleh kelompok transportasi. Kenaikan harga pangan seperti beras, daging ayam ras, dan cabai rawit terjadi karena pasokan yang terbatas. Sementara itu, kenaikan tarif angkutan udara dan harga bensin juga berpengaruh terhadap inflasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (11/6/2023).

Untuk mengendalikan inflasi, Budi mengatakan bahwa tim pengendalian inflasi daerah (TPID) se-Kaltim terus berkoordinasi dan melakukan berbagai upaya melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif). 

Beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Samarinda, Bontang, dan Kutai Kartanegara, sidak pasar di Samarinda, dan rapat koordinasi TPID se-Kaltim.

“Kami berharap dengan upaya-upaya ini, inflasi di Kaltim dapat terus terjaga dan tidak menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim yang sedang giat membangun IKN. Inflasi yang terkendali akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong investasi dan konsumsi di Kaltim,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper