Bisnis.com, SAMARINDA –– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan bahwa kondisi sektor jasa keuangan di provinsi tersebut tetap stabil hingga September 2023.
Kepala Kantor OJK Kaltim Made Yoga Sudharma menyatakan hal ini ditunjukkan oleh kinerja positif, likuditas yang memadai, dan tingkat risiko yang terjaga di tengah tantangan ekonomi global.
Menurut data OJK Kaltim, aset perbankan di provinsi tersebut terus meningkat menjadi Rp170,66 triliun atau naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Demikian juga dengan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp159,34 triliun atau naik 18,33%. Penyaluran kredit juga mengalami pertumbuhan, baik dari lokasi bank maupun lokasi proyek, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang masih terkendali.
Dia menambahkan, sektor pasar modal juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Jumlah investor saham dan reksadana di Kaltim terus bertambah, mencerminkan minat investasi yang tinggi di kalangan masyarakat.
OJK Kaltim juga terus melakukan edukasi dan perlindungan konsumen, serta memfasilitasi pengaduan konsumen melalui aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
Baca Juga
Selain itu, OJK Kaltim juga berperan aktif dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di provinsi tersebut.
Beberapa program unggulan TPAKD antara lain KURKaltim.com, Kredit Kukar Idaman (KKI), Kredit Berusaha, Beruntung, Berkah (Bertuah), dan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Dia mengungkapkan bahwa OJK Kaltim terus berupaya untuk mendukung pertumbuhan sektor jasa keuangan di provinsi tersebut.
“Memang tujuan kita tuh di sektor pasar modal ini, mencoba membangun sebanyak-banyaknya investor lokal.
Dengan demikian, OJK Kaltim berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan kesehatan sektor jasa keuangan di provinsi tersebut, sekaligus mendorong inklusi dan literasi keuangan bagi masyarakat.