Bisnis.com, SAMARINDA — Provinsi Kalimantan Timur mencatat kinerja perdagangan luar negeri yang positif pada November 2023. Nilai ekspor naik 5,27% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara nilai impor turun 26,63%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, nilai ekspor November 2023 tercatat sebesar US$2,18 miliar, atau naik sebesar US$109,50 juta dari Oktober 2023. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari negara-negara tujuan utama, seperti Malaysia, Filipina, dan India.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, mengatakan sektor nonmigas masih menjadi andalan ekspor Benua Etam dengan kontribusi sebesar 90,19%.
“Komoditas utama yang diekspor adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, dan bahan kimia anorganik. Pelabuhan Samarinda, Balikpapan, dan Tanjung Bara menjadi pelabuhan muat terbesar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/1/2024).
Di sisi lain, nilai impor November 2023 tercatat sebesar US$504,29 juta, atau turun sebesar US$183,01 juta dari Oktober 2023.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya impor migas, khususnya minyak mentah dan hasil minyak. Sektor migas mendominasi impor Kaltim dengan kontribusi sebesar 73,16%.
Baca Juga
Sektor nonmigas hanya berkontribusi sebesar 26,84% terhadap impor Kaltim, dengan komoditas utama adalah mesin dan peralatan mekanis, kapal dan perahu, dan berbagai produk kimia. Negara asal barang impor terbesar adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Dengan demikian, neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada November 2023 mengalami surplus sebesar US$1,68 miliar. Surplus ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$1,38 miliar.
Yusniar menuturkan, selama Januari-November 2023, surplus neraca perdagangan Kaltim tercatat sebesar US$19,52 miliar secara kumulatif.