Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menjamin ketersediaan dan harga beras di tetap terkendali, meskipun di beberapa daerah lain terjadi kenaikan.
Kepala Perum Bulog Kanwil Kalbar Dedi Aprilyadi menyatakan stok beras di Kalbar mencapai 18.610 ton, yang terdiri dari 7.010 ton beras lokal, 2.400 ton beras dari DKI Jakarta, dan 9.200 ton beras impor dari Vietnam.
Stok tersebut, menurut Harisson, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalbar selama tiga bulan ke depan, termasuk saat memasuki bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.
"Jadi ada beberapa jenis beras yang harus kita kombinasikan seperti beras Luar Negeri (LN) yang berasal dari Thailand, dimana beras tersebut jenis Premium kemudian kita jadikan beras Medium dengan nilai harga jual per kilonya berkisar Rp11.500," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/2/2024).
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Kalbar Harisson mengimbau kepada masyarakat Kalbar untuk tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Adapun, dia menegaskan, pemerintah akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga ketersediaan dan harga beras di Kalbar, terutama menjelang musim panen di bulan Maret mendatang.
Baca Juga
"Jadi saya dan Pak Pj. Bupati Kubu Raya bersama Kepala Bulog meninjau ke Gudang Bulog yang berada di Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dan salah satu gudang beras milik pihak swasta, untuk mengecek dan memastikan secara langsung langsung bahwa ketersedian beras kita itu, stoknya benar-benar ada," pungkasnya.