Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menghadapi tantangan besar dengan adanya 26.000 anak yang putus sekolah.
Merespons problem ini, Pemprov Kaltim, melalui Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT), telah menetapkan prioritas untuk mengatasi masalah ini melalui penyelenggaraan beasiswa yang inklusif.
Kepala BP-BKT Iman Hidayat mengatakan pihaknya berupaya menjadi jembatan yang menghubungkan anak-anak ini kembali ke jalur pendidikan.
“Kita masih punya anak putus sekolah dan tidak melanjutkan sekolah 26.000 dari SD hingga SMA, karena faktor ekonomi, sosial dan lain-lain. Itu juga kita prioritaskan dan target penyelenggaraan beasiswa di Kaltim tahun ini,” ujarnya di Samarinda, Selasa (5/3/2024).
Dia menjelaskan, program beasiswa Kaltim terbagi menjadi dua jenis utama beasiswa tuntas dan beasiswa stimulan, yang masing-masing memiliki kriteria dan tujuan yang jelas untuk mendukung siswa dan mahasiswa.
Beasiswa tuntas ditujukan bagi mahasiswa dengan standar akademik tertentu, termasuk akreditasi institusi dan program studi yang baik serta IPK minimal 2,5, yang meningkat setiap tahunnya. Sementara itu, beasiswa stimulan lebih fleksibel, terbuka untuk pendaftaran setiap tahun.
Baca Juga
“Rata rata masyarakat mengira beasiswa hanya diberikan kepada anak anak prestasi akademik, padahal ada beasiswa umum, prestasi akademik dan non akademi,” katanya.
Iman menyebutkan beasiswa ini diharapakan dapat memberikan kesempatan bagi berbagai kalangan, termasuk keluarga tidak mampu, berkebutuhan khusus, dan dari daerah 3T.
“Untuk beasiswa khusus, bagi keluarga tidak mampu, berkebutuhan khusus, dan berasal dari daerah 3T harus diperhatikan betul agar sesuai, karena beda-beda kompetitor,” sebutnya.
Sebagaimana diketahui, program Beasiswa Kaltim telah berhasil meluluskan 25.358 mahasiswa sejak 2019 dengan tingkat kegagalan yang sangat rendah.
Dia menuturkan rencana penerima beasiswa sesuai RKA 2024 dialokasikan sebesar Rp200,56 miliar dengan rincian beasiswa kerja sama sebanyak 250 orang, Beasiswa Tuntas 3.467 orang, Beasiswa Stimulan Mahasiswa 6.852 orang dan Beasiswa Stimulan Siswa mencakup 20.475 orang.