Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Inflasi di Wilayah Ring 1 IKN Turun, Ada Efek Domino Bagi Kaltim?

Bank Indonesia Balikpapan mencatat inflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami penurunan menjadi 0,15% (mtm) pada Februari 2024.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SAMARINDA –– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan mencatat inflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami penurunan menjadi 0,15% (mtm) pada Februari 2024. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Robi Ariadi menyatakan capaian ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,77% (mtm).

“Namun, secara tahunan, inflasi di Kabupaten PPU tercatat sebesar 3,71% (yoy), yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional dan inflasi gabungan empat kota di Provinsi Kalimantan Timur,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/3/2024).

Dia menambahkan, pihaknya berupaya menjaga kestabilan harga, terutama di tengah fluktuasi harga komoditas pangan seperti beras dan cabai merah. 

"Menjelang HBKN Ramadan dan Idulfitri 2024, kami akan mengawal ketat potensi peningkatan permintaan untuk berbagai komoditas pangan dan jasa, serta memantau peningkatan tarif angkutan udara, terutama low-cost carrier," katanya.

Selain itu, dia menyebutkan peningkatan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai karena dapat menjadi pemicu penurunan produksi pangan termasuk risiko bencana banjir di beberapa wilayah.

Dia menuturkan bahwa Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU, telah mengambil langkah-langkah proaktif, termasuk pelaksanaan pertemuan tingkat tinggi TPID, pelatihan teknis mengenai perhitungan inflasi dengan tahun dasar 2022, serta operasi pasar untuk menstabilkan harga pangan. 

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman Purwadi menyebutkan inflasi Kaltim sudah berada di atas inflasi nasional sebesar 2,75% pada Maret 2024 bahkan sejak awal tahun 2024. 

"Di Kaltim sudah tembus 3%, bahkan di kabupaten Berau sudah tembus 4%," sebutnya.

Menurutnya, inflasi pangan di Kaltim sudah berada di depan mata dan patut diwaspadai. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang stagnan hingga perubahan iklim turut memperparah inflasi.

"Efek dominonya bisa ke mana-mana. (Ini baru) inflasi pangan belum yang lainnya," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper