Bisnis.com, SAMARINDA - Angkatan Darat (TNI-AD) membantu Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mewujudkan lumbung pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang salah satunya dengan mencukupi kebutuhan pengairan.
"Selain membantu warga membuka sawah, hal lain yang dilakukan adalah pembuatan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air di lahan petani," ujar Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0906/Kukar Kapten Inf Waskito dalam rilis Penerangan Korem 091/ASN di Samarinda, Selasa (12/3/2024).
Baca Juga
Saat ini Kabupaten Kukar sudah menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) karena dengan produksi padi terbanyak, seperti pada 2023 yang total ada 226.972,07 gabah kering giling (GKG) di Kaltim, Kukar memproduksi padi terbanyak yang mencapai 115.103,82 ton GKG.
Jika dikonversi menjadi beras, maka total produksi beras Kaltim pada 2023 sebanyak 132.022,44 ton. Dari jumlah ini, sebanyak 66.952,24 ton beras berasal dari Kukar, sedangkan sisanya berasal dari sembilan kabupaten/kota lain di Kaltim.
Atas capaian Kukar menjadi lumbung pangan di Kaltim ini, kemudian pemerintah setempat ingin meningkatkan target menjadi lumbung pangan bagi IKN, sehingga TNI-AD pun membantu mewujudkan mimpi tersebut.
Untuk saat ini, kata Waskito, pembuatan sumur bor difokuskan di area pertanian padi sawah di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan, Sebulu, melalui kegiatan Karya Bakti TNI.
"Karya Bakti tersebut bertujuan membantu para petani pemenuhan kebutuhan air untuk mengairi areal persawahan di Manunggal Jaya, karena pertanian di kawasan tersebut merupakan pertanian tadah hujan," katanya.
Sebelumnya juga telah dituntaskan pekerjaan sumur bor di kawasan pertanian di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, sehingga kawasan tersebut kini tercukupi pengairannya.
Bahkan pada Selasa 20 Februari 2024, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak datang langsung ke Desa Sumber Sari untuk meresmikan pemanfaatan sumur bor hasil kerja sama antara TNI-AD, Pemkab Kukar, dan perusahaan setempat tersebut.
"Adanya program sumur bor ini diharapkan para petani bisa meningkatkan produksi, dari 1-2 kali setahun menjadi 3 kali, karena sudah ada pengairan sehingga musim kemarau pun ada persediaan air. Melalui ini diharapkan bisa menjadi lumbung pangan di IKN," katanya.