Bisnis.com, BALIKPAPAN – Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengambil langkah-langkah strategis untuk dalam menghadapi gelombang investasi bodong.
Kepala BEI Kaltim Ferdinan Sihombing menyatakan peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat perlu terintegrasi dengan peran media sebagai edukator dalam memerangi praktik investasi yang merugikan ini.
“Kami telah mengidentifikasi berbagai modus operandi yang digunakan oleh penipu untuk menjerat investor, termasuk skema arisan dan janji keuntungan tinggi. Dengan kerugian yang dilaporkan mencapai lebih dari Rp100 triliun, kami mengajak masyarakat untuk berinvestasi dengan bijak dan waspada,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).
Untuk memperkuat upaya ini, BEI Kaltim, bersama Otoritas Jasa Keuangan, perusahaan sekuritas, dan galeri investasi, telah giat menyelenggarakan program edukasi pasar modal.
Ferdinan menyebutkan program ini dirancang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga pegawai negeri.
“Sejak awal tahun, kami telah melaksanakan 168 kegiatan edukasi, baik online maupun tatap muka,” sebutnya.
Baca Juga
Hasilnya, per Februari 2024, tercatat 221.501 warga Kaltim telah menjadi investor di pasar modal, dengan penambahan 5.962 investor baru, menandakan pertumbuhan sebesar 3%.
Lebih lanjut, transaksi saham oleh investor asal Kaltim mencapai Rp 2,26 triliun dalam dua bulan pertama tahun ini, dengan total nilai saham investor mencapai Rp 25,2 triliun.