Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pertumbuhan fiskal yang menggambarkan kondisi ekonomi Provinsi Kalimantan Timur terpantau dinamis.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur M. Syaibani menyatakan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Februari 2024 mencapai Rp0,85 triliun, atau 49,04% dari target tahunan dan menandai peningkatan signifikan sebesar 164,32% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, penerimaan pajak mengalami penurunan sebesar -5,93%, terutama akibat penurunan harga CPO di pasar global dan pembayaran PPh Pasal 25/29 Badan
"Hal serupa terjadi pada Pajak Perdagangan Internasional yang mengalami pertumbuhan minus, utamanya disebabkan oleh perlambatan penerimaan Bea Keluar sebesar -77,15%,” ujarnya dalam rilis yang dikutip, Selasa (16/4/2024).
Dia menambahkan, pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Timur hingga Februari 2024 tercatat sebesar Rp8,73 triliun, atau 13,33% dari target tahunan.
“Dana Transfer dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mendominasi penerimaan, dengan Dana Transfer mencapai Rp6,61 triliun,” katanya.
Baca Juga
Menurutnya, dukungan dana pusat masih menjadi faktor dominan dalam pendanaan provinsi, dengan kontribusi sebesar 75,72% dari total pendapatan daerah.
Sementara itu, realisasi sementara Belanja APBD hingga Februari 2024 adalah sebesar Rp1,85 triliun, atau 2,64% dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp70,19 triliun.
Dengan strategi yang tepat, Kalimantan Timur dinilai bisa memaksimalkan potensi fiskalnya dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Benua Etam pada kuartal IV/2023 mencapai 5,76%, atau meningkat dari 5,29% pada kuartal sebelumnya.
Adapun, faktor-faktor seperti peningkatan belanja pemerintah dan aktivitas konstruksi, termasuk proyek IKN dan RDMP disinyalir telah memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.