Bisnis.com, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Timur menyelenggarakan Sharia Expo sebagai bagian dari Kalafest (Kaltim Halal Festival) Road to FESyar KTI 2024.
Sharia expo diisi dengan berbagai kegiatan seperti kompetisi Islami, pameran produk halal, modest fashion show, live demo halal food and make up, klinik halal, dan pojok wakaf yang dapat diikuti oleh seluruh pengunjung mall hingga 1 Juni 2024.
Acara yang digelar di Atrium Utama Bigmall Samarinda,Jumat (31/5) ini diawali dengan Lomba Kaligrafi yang diikuti oleh kalangan pelajar SMA/MA di Kota Samarinda, dan dilanjutkan dengan Live Demo Make Up dan Hijab Style, Lomba Creative Hijab Style, Lomba Rangking 1, dan Talkshow Modest Fashion.
Selain itu, acara hari kedua Kalafest ini juga diisi talkshow tentang Modest Fashion yang menghadirkan Owner Trusmi, Sally Giovanny dan fashion influencer, Tantri Namirah. Sally menyebutkan pentingnya membangun branding produk dan adaptasi teknologi digital dalam bisnis terutama di bidang fashion maupun kuliner. Tren fashion yang berulang dapat disiasati dengan mix and match produk basic dengan tren yang sedang hits. Sedangkan Tantri menyampaikan pentingnya percaya diri dalam bepakaian. Tantri juga memadupadankan pakaian dari produk fashion kalimantan timur secara apik sehingga menarik.
Tak kalah menarik, Sharia Expo pada Kalafest juga menghadirkan pameran UMKM baik fashion, kuliner, kosmetik hingga produk perbankan. Tentunya menjadi ajang promosi bagi sejumlah kalangan UMKM binaan Bank Indonesia seperti Pondok Pesantren (Ponpes) Trubus Iman dari Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN).
Pondok Pesantren (Ponpes) Trubus Iman percaya diri ikut serta dalam KALAFest tahun ini karena sebelumnya sudah berpartisipasi dalam berbagai festival syariah di Samarinda dan Balikpapan.
“Bank Indonesia memberikan bantuan kepada Ponpes Trubus Iman karena pengelolaannya yang baik, termasuk kebun-kebun produktif,” ujar Suryowindanta saat ditemui di booth Ponpes Trubus Iman.
Produk unggulan pesantren ini antara lain air minum dalam kemasan "Trubus Hijau" yang diproduksi sejak tahun 2018 dari air bor yang diolah untuk memenuhi kebutuhan pesantren sekaligus produk pertama yang dikomersialisasikan. Saat ini, produk tersebut sudah dipasarkan hingga Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.
Selain Pondok Pesantren Trubus Iman, binaan Bank lndonesia lainnya adalah Manika Kaltim. Owner Manika Kaltim Fadlian menyebutkan telah menjadi binaan Bank Indonesia Kalimantan Timur sejak tahun 2017.
“Bank Indonesia memiliki SOP dan kriteria kurasi produk, seperti fashion, kriya, dan kuliner. Alhamdulillah, Manika Kaltim lolos kurasi dan masuk sebagai binaan Bank Indonesia,” katanya.
Bank Indonesia Kaltim turut memfasilitasi dalam pengelolaan keuangan, promosi, dan pameran lokal serta nasional.
“Kami juga mengikuti program Export Kaltimpreneur yang membantu UMKM dalam ekspor dan business matching dengan buyer dari berbagai negara. Beberapa produk kami seperti kuliner, home decor, dan kriya berhasil lolos kurasi dan dipamerkan di luar negeri, termasuk Dubai dan Jepang,” terang Fadlian.
Dia mengaku, pengelolaan keuangannya lebih teratur berkat aplikasi Siapik dari Bank Indonesia dan monitoring setiap tiga bulan. Tahun ini, Manika Kaltim juga dibantu oleh Bank Indonesia dan Baznas Kalimantan Timur dengan dibangunkan galeri workshop di Samarinda Seberang. “Ini membantu pengerajin kami, yang sebelumnya bekerja di rumah masing-masing,” kata Fadlian.
Produk yang ditonjolkan antara lain, aksesoris, souvenir, tas, kalung, dan dompet dengan warna soft yang diminati di pasar internasional seperti Jepang dan Australia. Manika Kaltim tetap menggunakan motif Dayak namun dengan warna-warna yang lebih modern dan soft.
“Harapan kami adalah agar Bank Indonesia terus memberikan dukungan kepada UMKM dan mengembangkan lebih banyak talenta-talenta baru. Alhamdulillah, kami merasa sangat terbantu dan berharap kolaborasi ini semakin solid ke depannya,” pungkasnya.